Di Tengah Genosida terhadap Warga Gaza, Kekerasan di Tepi Barat Kian Meningkat 

10 December 2024, 13:43.

PALESTINA (Al Jazeera) – Laporan terkini PBB mengenai situasi kemanusiaan di Tepi Barat terjajah mengungkapkan gambaran brutal tentang meningkatnya kekerasan oleh pemukim ilegal “Israel”. 

Telah terjadi peningkatan pengusiran paksa komunitas Palestina setempat dan pembunuhan yang terus berlanjut oleh serdadu penjajah “Israel”. 

Kurun 26 November hingga 2 Desember 2024, pasukan penjajah zionis lakantullah telah menewaskan lima warga Baitul Maqdis dan melukai 27 lainnya – termasuk tujuh anak-anak – di seluruh Tepi Barat dan wilayah timur Baitul Maqdis terjajah, lapor Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). 

OCHA juga mengatakan bahwa para pemukim ilegal Yahudi merusak lebih dari 700 pohon zaitun yang sebagian besar dimiliki oleh warga Baitul Maqdis di tiga lokasi di Tepi Barat terjajah, hanya dalam waktu tiga hari. 

Selama periode pelaporan terbaru, 14 orang, termasuk delapan anak-anak, dari tiga keluarga Badui Palestina dipindahkan secara paksa oleh kekerasan para pemukim ilegal “Israel”. 

Secara terperinci, sejak 7 Oktober 2023, diperkirakan 300 keluarga Baitul Maqdis – dengan total sekira 1.757 orang, termasuk 855 anak-anak – telah mengungsi dari komunitas Badui dan lahan gembalaannya karena serangan oleh pemukim ilegal “Israel” maupun pembatasan akses ke tanah mereka yang diberlakukan oleh penjajah laknatullah. 

PBB juga melaporkan kolusi yang terus berlanjut antara serdadu “Israel” dengan pemukim ilegal Yahudi yang melakukan kekerasan.

Termasuk pada tanggal 1 Desember ketika para pemukim ilegal bertopeng dan bersenjata yang diyakini berasal dari permukiman Yitzhar menyerbu Desa Madama, sebelah selatan kota Nablus. 

“Penduduk desa berkumpul untuk mencoba mengusir para pemukim ilegal. Setelah itu, pasukan ‘Israel’ turun tangan dengan menembakkan peluru tajam, tabung gas air mata, dan granat suara ke arah warga Palestina. Menurut sumber medis, enam warga Palestina, termasuk dua anak-anak, dirawat di tempat karena menghirup gas tersebut,” lapor PBB. 

Penjajah Terus Blokir Pengiriman Bantuan 

Anak-anak terus menjerit meminta sepotong roti untuk dimakan, lapor UNRWA dari tempat pengungsian di Gaza, melalui unggahannya di media sosial X pada Sabtu, 7 Desember 2024. 

“Inilah kenyataannya. Anak-anak menjerit dan menangis meminta sepotong roti,” sebut UNRWA. 

Penjajah “Israel” laknatullah terus memblokir pengiriman sebagian besar bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, menyebabkan ratusan ribu anak Ahlu Syam yang terpaksa bertahan dalam kondisi tak layak tersebut menghadapi kekurangan gizi parah. 

“Mereka hanya memiliki empat kasur untuk keluarga yang beranggotakan 45 orang,” kata Louise Wateridge selaku perwakilan UNRWA. 

“Aisha, yang berusia 60 tahun, telah memberi tahu saya bahwa tikus-tikus datang pada malam hari ke tempat pengungsian dan berlalu lalang di bawah alas plastik saat mereka tidur,” lanjutnya. 

Dari tempat-tempat pengungsian di tengah Gaza, ia menyaksikan sendiri bagaimana kekurangan gizi pada anak-anak mencegah luka yang mereka derita dapat sembuh dengan baik. Sementara itu, penderitaan Ahlu Syam Gaza masih belum berujung karena menghadapi musim dingin. 

“Penjajah Sengaja Bunuh Relawan Kemanusiaan” 

Hani al-Madhoun – saudara kandung Mahmoud al-Madhoun, salah satu pendiri Gaza Soup Kitchen, yang syahid dalam serangan penjajah “Israel” pada tanggal 30 November yang lalu, mengatakan bahwa serdadu zionis lakantullah memang sengaja “memburu” saudaranya. 

Berbicara kepada Al Jazeera dari kediamannya di AS, Hani mengatakan bahwa pasukan penjajah “Israel” yang melakukan serangan tersebut tahu siapa yang sebenarnya mereka incar. 

“Saudara saya adalah warga sipil biasa yang memberi makan orang-orang. Namun, mereka tetap saja membunuhnya,” jelasnya. 

“Saya merasa marah karena ini adalah pembunuhan yang disengaja. Mereka memburu saudara saya.” (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Mantan Serdadu Zionis: “Nilai Nyawa Manusia di Jalur Gaza Lebih Rendah dari Ribuan Anjing Liar”
Direktur White Helmets Suriah: Penjara Sednaya Adalah ‘Neraka’ bagi Para Tawanan »