Ribuan Serdadu Penjajah Zionis Alami Gangguan Kesehatan Mental
19 December 2024, 13:18.
PALESTINA (Al Jazeera) – Departemen Rehabilitasi di Kementerian Pertahanan negara palsu ‘Israel’ mengatakan bahwa lebih dari 13.500 perwira dan serdadunya terluka selama agresi genosida dilancarkan.
Sekira 1.500 di antaranya sampai dua kali terluka, lapor Al Jazeera, Selasa (17/12/2024).
Di antara serdadu yang terluka itu, terdapat 287 orang dengan cedera kepala, 87 di antaranya cedera serius, dan 10 orang lainnya terpaksa menggunakan kursi roda, jelas departemen tersebut menurut media berbahasa Ibrani.
Disampaikan lebih lanjut, 37 persen serdadu yang terluka menderita cedera anggota tubuh, sebagian besar cedera tulang.
Sekira 5.200 serdadu penjajah menderita gangguan kesehatan mental, termasuk 3.350 orang yang menghadapi kecemasan, depresi, dan kesulitan beradaptasi, serta 1.300 orang lainnya terkena gangguan stres pascatrauma.
WHO Desak Gencatan Senjata
WHO mendesak dilakukannya gencatan senjata segera, saat memperingatkan kondisi “mengerikan” di salah satu rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza utara, sebagaimana dilansir Al Jazeera pada Selasa (17/12/2024).
“Kondisi di rumah sakit itu sungguh mengerikan,” ucap kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus tentang Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya, kota yang menjadi saksi serangan hebat oleh penjajah ‘Israel’. Ia mendesak dilindunginya fasilitas kesehatan dan agar neraka ini segera berhenti! Gencatan senjata!”
WHO dan mitranya tiba di rumah sakit itu pada dua hari lalu, di tengah bombardir dan ledakan di sekitar rumah sakit selama misi tersebut, Tedros menambahkan dalam sebuah posting di X.
Sebelumnya, berbagai upaya untuk mengirimkan pasokan yang dibutuhkan ke fasilitas kesehatan itu berulang kali dihambat oleh serdadu penjajah ‘Israel’.
Misi tersebut tiba di rumah sakit pada 30 November setelah berminggu-minggu upaya yang gagal, namun hanya mampu bertahan beberapa hari kemudian karena terpaksa menyelamatkan diri di tengah serangan yang digencarkan negara palsu zionis di sekitar fasilitas tersebut.
Hussam Abu Safia, direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, mengatakan bahwa penembak jitu ‘Israel’ menyerang unit perawatan intensif rumah sakit tersebut.
“Perkembangan ini sangat serius dan merupakan hal baru bagi kami,” katanya, “kami tidak bisa tinggal di tempat yang seharusnya menyediakan layanan ICU ini. Pada saat yang sama, kami tidak bisa mengungsi dan pindah ke tempat lain.”
Ia menambahkan bahwa generator listrik kembali terkena dampak, yang menyebabkan listrik padam. Bom yang diluncurkan dari quadcopter juga terus menargetkan lokasi sekitar rumah sakit. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
