Mengapa Hipotermia Membunuh Anak-Anak Gaza?

2 January 2025, 21:02.

Sedikitnya tujuh warga Palestina meninggal akibat hipotermia di Gaza saat suhu udara turun drastis. Sumber: Al Jazeera

(Al Jazeera) – Hanya dalam waktu sepekan cuaca dingin menyelimuti Gaza, enam bayi di daerah kantong tersebut telah meninggal akibat hipotermia.

Serangan “Israel” yang terus berlanjut terhadap Gaza dan rumah sakitnya, serta pembatasan yang diberlakukan terhadap apa pun yang masuk ke wilayah Palestina, mengakibatkan terbatasnya akses terhadap bantuan musim dingin dan intervensi medis. Genosida “Israel” di Gaza telah menewaskan lebih dari 45.500 orang, yang sebagian besar adalah anak-anak dan wanita.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang kondisi yang telah merenggut nyawa beberapa bayi dan menjadi ancaman bagi populasi 2,3 juta orang, yang sebagian besar mengungsi dari rumah mereka dan saat ini bertahan hidup dalam cuaca yang sangat dingin dengan makanan dan air minum yang tidak memadai.

Apa itu hipotermia?

Hipotermia, yang secara harfiah berarti “panas di bawah normal”, adalah kondisi yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya untuk menghasilkan panas.

Tubuh biasanya mempertahankan suhu inti yang stabil dan hangat sekitar 37 derajat Celcius (98,6 derajat Fahrenheit) melalui berbagai mekanisme, seperti produksi panas metabolik, yang mencakup proses pencernaan makanan atau menggerakkan otot.

Suhu inti harus dipertahankan pada kisaran sempit antara 36,1°C (97°F) dan 37,2°C (99°F), tergantung pada individu, waktu, dan tingkat aktivitas fisik. Suhu ini memungkinkan organ vital, seperti otak dan jantung untuk terus berfungsi dengan baik.

Namun, ketika tubuh tidak dapat lagi mengimbangi kehilangan panas dan suhu internal turun sangat rendah, tubuh memasuki kondisi hipotermia.

Pada suhu berapa seseorang mengalami hipotermia?

Hipotermia bergantung pada suhu inti tubuh, bukan suhu lingkungan, karena seseorang dapat mengalaminya, bahkan dalam kondisi dingin yang lebih ringan, bukan hanya dalam kondisi beku yang sangat dingin.

Seseorang dapat mengalami hipotermia, bahkan pada suhu di atas 4°C (40°F) jika dia kedinginan akibat hujan, angin, atau terendam dalam air dingin.

Secara medis, hipotermia dimulai ketika suhu inti tubuh turun di bawah 35°C (95°F), sekitar dua derajat lebih rendah dari suhu rata-rata.

Tingkat keparahan kondisi bergantung pada seberapa rendah suhu internal tubuh turun:

-Hipotermia Ringan: 32–35°C (89,6–95°F)

-Hipotermia Sedang: 28–32°C (82,4–89,6°F)

-Hipotermia Berat: Di bawah 28°C (82,4°F)

Apa saja tanda dan gejalanya?

Apa yang terjadi pada tubuh bergantung pada tingkat keparahan dan tahap hipotermia.

Selama paparan awal terhadap dingin, tubuh mulai kehilangan panas melalui kulit. Angin atau air mempercepat proses ini dengan menghilangkan lapisan tipis kehangatan di sekitar tubuh.

Untuk mempertahankan panas, pembuluh darah di kulit menyempit, mengurangi aliran darah ke permukaan. Hal ini menjaga lebih banyak panas di dekat organ-organ vital, tetapi menyebabkan jari tangan, jari kaki, dan anggota tubuh lainnya terasa dingin dan mati rasa.

Dalam upaya untuk menghasilkan lebih banyak panas, tubuh mulai menggigil, dan pernapasan serta detak jantung meningkat untuk memompa darah hangat ke organ-organ vital dan mendukung metabolisme.

Namun, kebingungan ringan, ketidakmampuan bergerak, dan kelelahan dapat terjadi saat hawa dingin mulai memengaruhi otak dan otot.

Ketika paparan dingin terus berlanjut, kehilangan panas melebihi upaya internal tubuh untuk menghasilkan panas, dan hipotermia sedang mulai terjadi. Menggigil berhenti ketika otot kehabisan energi sehingga memulai siklus umpan balik yang memperburuk situasi: ketika metabolisme melambat, tubuh menghasilkan lebih sedikit panas.

Denyut jantung, pernapasan, dan proses metabolisme semakin melambat saat tubuh berusaha menghemat energi. Ketika lingkaran setan ini terus berlanjut, perbedaan antara panas yang hilang dan panas yang dihasilkan semakin besar.

Akhirnya, penurunan suhu internal menjadi sangat parah.

Kemampuan otak untuk berfungsi memburuk sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran. Suhu dingin juga mengganggu sistem kelistrikan jantung, menyebabkan irama jantung tidak teratur yang dapat menyebabkan henti jantung.

Tanpa intervensi medis yang cepat, fungsi vital dapat gagal sepenuhnya, yang berujung pada kematian.

Apakah hipotermia dapat dihentikan?

Ya, hipotermia dapat dihentikan jika langkah-langkah yang tepat diambil tepat waktu.

Pemulihan dari hipotermia sedang hingga ringan meliputi memindahkan pasien ke lingkungan yang hangat dan kering, melepaskan pakaian yang basah, dan menutupinya dengan selimut untuk menghangatkan tubuh.

Pemberian minuman hangat dan non-alkohol dapat membantu jika pasien dalam keadaan sadar.

Namun, hipotermia yang parah sering kali membutuhkan intervensi medis. Ini termasuk penghangatan pasif dengan selimut yang dipanaskan atau teknik penghangatan aktif, seperti pemberian cairan infus hangat atau penghangatan darah.

Penghangatan darah melibatkan pengambilan darah dari tubuh, biasanya melalui kateter besar, menghangatkannya dengan mesin khusus, dan mengembalikannya ke dalam tubuh.

Apakah bayi lebih berisiko mengalami hipotermia?

Bayi memiliki risiko hipotermia yang lebih tinggi karena tubuh mereka kehilangan panas lebih cepat daripada orang dewasa.

Hal ini dikarenakan bentuk tubuh mereka berbeda. Dibandingkan dengan orang dewasa, bayi memiliki lebih banyak kulit (luas permukaan) dibandingkan dengan ukuran tubuh (massa tubuh) mereka. Ini berarti mereka kehilangan panas lebih cepat melalui kulit mereka, terutama di lingkungan yang dingin. Karena tubuh mereka yang kecil tidak dapat menghasilkan panas seefisien orang dewasa, mereka memiliki risiko yang lebih tinggi terkena hipotermia.

Selain itu, bayi juga mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari stres akibat dingin sehingga lebih sulit untuk mengenali hipotermia.

Kekurangan gizi yang parah juga memperburuk risiko hipotermia. Pembatasan masuknya makanan dan obat-obatan ke Gaza sejak dimulainya genosida pada 7 Oktober 2023 telah menyebabkan daerah kantong itu mengalami kondisi seperti kelaparan selama satu tahun.

Berapa suhu saat ini di Gaza?

Pada pekan terakhir bulan Desember 2024, suhu di Gaza berkisar antara sekitar 19°C hingga 20°C (66°F hingga 68°F) pada siang hari, dengan suhu terendah pada malam hari antara 11°C hingga 12°C (52°F hingga 54°F).

Namun, musim dingin di Gaza saat ini sangat berat bagi mereka yang tinggal di tenda atau tanpa tempat berlindung yang layak. Hujan lebat dan angin kencang telah merusak atap darurat, menyebabkan pakaian dan selimut basah kuyup.

Dengan terbatasnya akses terhadap bahan bakar, listrik, atau pemanas gas karena pembatasan ketat yang diberlakukan oleh “Israel”, banyak warga terpaksa menebang pohon untuk mendapatkan kayu bakar untuk menghangatkan diri dan memasak.

Seberapa dingin cuaca di Gaza dan apakah turun salju?

Selama bulan-bulan musim dingin, terutama pada bulan Januari, suhu terendah rata-rata dapat turun hingga sekitar 9°C (45°F), sedangkan suhu tertinggi pada siang hari mendekati sekitar 18°C (65°F).

Meskipun musim dingin di daerah kantong ini tidak terlalu ekstrem, kombinasi hujan lebat dan lokasinya yang berada di pesisir pantai dapat membuat udara terasa lebih dingin. Desember dan Januari juga merupakan bulan dengan curah hujan tertinggi di Gaza.

Salju biasanya tidak turun di Gaza, namun ada beberapa kasus yang pernah dilaporkan pada masa lalu, seperti pada bulan Desember 2013. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pakar: “Dunia Biarkan Penjajah Zionis Lakukan Kejahatan Nyata di Hadapan Mereka” 
Kekerasan Meningkat di Arakan, Hampir 65 Ribu Muhajirin Rohingya Memasuki Bangladesh Sejak Akhir 2023  »