Pasca Tumbangnya Diktator Assad, Rezim Mesir Perketat Pembatasan Masuknya Warga Suriah
6 January 2025, 10:17.

Foto: mahmouedgamal44 / Twitter
MESIR (Middle East Monitor) – Rezim Mesir telah menerapkan pembatasan baru yang semakin ketat terhadap warga negara Suriah yang memasuki negara tersebut.
Mereka hanya mengizinkan mereka yang memegang izin tinggal sementara non-turis untuk memasuki Mesir, lapor Middle East Monitor, Ahad (5/1/2025).
Maskapai penerbangan yang melanggar peraturan ini akan dikenakan denda, menurut Otoritas Penerbangan Sipil Mesir.
Langkah ini merupakan gelombang kedua pembatasan sejak tumbangnya Bashar al-Assad bulan lalu.
Larangan sebelumnya menargetkan warga Suriah yang memiliki izin tinggal di Eropa, Teluk, Amerika Serikat, atau Kanada, serta pemegang visa Schengen, kecuali jika mereka mendapatkan “persetujuan keamanan” sebelumnya.
Warga Suriah yang menikah dengan warga Mesir juga terikat persyaratan yang sama.
Menurut Asharq Al-Awsat, langkah-langkah terbaru ini mencerminkan fokus Kairo yang semakin tinggi terhadap “risiko keamanan”.
Mantan Asisten Menteri Dalam Negeri Farouk Al-Moqrahy mengutip kekhawatiran tentang individu yang terkait dengan organisasi atau kelompok-kelompok yang dilarang oleh rezim Mesir.
Molhem Al-Khan dari Yayasan Bantuan Suriah Al-Ghad menambahkan bahwa kurangnya koordinasi keamanan dengan pemerintahan sementara Suriah telah memicu tindakan pencegahan Mesir.
Mesir menjadi rumah bagi sekira 1,5 juta warga Suriah, meskipun hanya 153.000 yang terdaftar sebagai pengungsi, menurut UNHCR.
Sejumlah besar warga Suriah mengungsi ke Mesir setelah terjadinya kekerasan brutal rezim Assad pada tahun 2011.
Perkembangan lainnya, Kedutaan Besar Suriah di Kairo telah meluncurkan izin perjalanan gratis bagi warga Suriah yang ingin pulang ke negara mereka, namun tidak memiliki paspor yang sah.
Langkah ini terjadi ketika Mesir juga dilaporkan memberlakukan larangan masuk bagi warga Palestina dari empat negara yang terkena dampak konflik atau peperangan. Termasuk Suriah, Irak, Yaman, dan Libya.
Bagi sebagian warga Suriah di Mesir, tumbangnya rezim diktator Assad dan pembatasan baru untuk masuk ke Mesir telah mendorong mereka untuk kembali ke kampung halamannya.
Bulan lalu, kelompok pertama warga Suriah meninggalkan Kairo melalui Pelabuhan Nuweiba. Sebuah kapal feri yang membawa 40 penumpang melakukan perjalanan ke Pelabuhan Aqaba di Yordania.
Dari sana mereka dipindahkan ke penyeberangan perbatasan Jaber untuk masuk kembali ke Suriah. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.