Save the Children: “44 Persen Muhajirin Rohingya yang Melintasi Lautan pada 2024 adalah Anak-Anak” 

12 January 2025, 20:38.

BANGLADESH (Mizzima.com) – Pada tahun 2024, anak-anak mencapai hampir setengah – 44% – dari muhajirin Rohingya yang meninggalkan Bangladesh dan Myanmar dengan perahu, menurut Save the Children, Rabu (8/1/2025). 

Tahun lalu, lebih dari 7.800 muhajirin Rohingya melakukan perjalanan berbahaya melalui laut, meningkat 80% dibanding tahun 2023.  

Data PBB menunjukkan 44% dari kedatangan yang terdokumentasi adalah anak-anak, melonjak dibandingkan dengan 37% pada tahun 2023. 

Sebanyak 656 penumpang dilaporkan meninggal atau hilang sepanjang tahun 2024, dibandingkan dengan 416 jiwa pada tahun 2023, dan ini merupakan jumlah tertinggi sejak tahun 2014. 

Sejauh ini pada tahun 2025 tidak terjadi penurunan jumlah muhajirin yang melakukan perjalanan berbahaya itu. Justru jumlahnya terus bertambah, sekira 460 orang telah melakukan perjalanan pada tahun 2025 yang belum genap sebulan ini. 

Pada tanggal 5 Januari, 254 orang Rohingya mendarat di Aceh, Indonesia, dengan 10 orang dilaporkan hilang atau meninggal. Organisasi mitra Save the Children, Yayasan Geutanyoe, mengatakan 118 anak-anak termasuk di antara mereka. 

Dua hari sebelumnya, 196 pengungsi tiba dengan perahu di Langkawi, Malaysia; di mana polisi menahan para pendatang baru di pulau itu.

Dua kapal lainnya diperkirakan masih di laut setelah pihak berwenang dilaporkan memberi penumpang makanan dan air sebelum mengawal mereka keluar dari perairan Malaysia. 

Sultana Begum, kepala kebijakan kemanusiaan dan advokasi Save the Children untuk wilayah Asia, mengatakan: 

“Sejak Februari 2022, ribuan anak muhajirin Rohingya telah menempuh perjalanan perahu yang mengancam jiwa dari Bangladesh dan Myanmar. Ribuan anak yang naik perahu reyot di bawah terik matahari dengan persediaan makanan dan air yang sedikit. Ribuan anak yang tidak memiliki jaminan bahwa mereka akan sampai di tempat yang aman, namun telah mempertaruhkan segalanya dengan harapan akan mendapat masa depan yang lebih baik.” 

“Tahun 2025 tidak boleh menjadi tahun tanpa harapan bagi para muhajirin Rohingya. Lonjakan perjalanan perahu yang mengancam jiwa pada tahun 2024, yang sebagian besar ditempuh oleh para muhajirin Rohingya, seharusnya menjadi peringatan global.” 

“Meningkatnya kekerasan di Myanmar, dan memburuknya kondisi di kamp-kamp di Bangladesh – termasuk kekerasan, berkurangnya bantuan kemanusiaan, kurangnya kebebasan bergerak, dan terbatasnya akses terhadap pendidikan maupun mata pencaharian – mendorong perjalanan penuh bahaya yang sering membawa para muhajirin melalui sejumlah negara di Asia.” 

“Pemerintah regional harus bertindak tegas. Semua pemerintah di kawasan ini harus memenuhi kewajiban internasional mereka. Mereka tidak boleh menolak kapal-kapal pengungsi dan mengizinkan mereka mendarat dengan aman, memberikan perlindungan hukum di negara-negara transit dan tujuan, serta mengatasi akar penyebab perjalanan dengan perahu-perahu ini.” (Mizzima.com)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Penjajah ‘Israel’ Terus Gempur Gaza: RS Lumpuh, Jumlah Korban Sulit Dilacak secara Akurat 
Banyak Beredar Daftar Penjahat Perang, Aktivis Suriah: Percayakan Penindakan pada Pemerintahan Baru  »