Ratusan Serdadu Zionis Akui Lakukan Kejahatan Perang di Gaza dan Tepi Barat

15 January 2025, 10:56.

Foto: PIC

PALESTINA (PIC) – Serdadu zionis ‘Israel’ mengakui telah melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza dan Tepi Barat, termasuk menargetkan warga Palestina dan menghancurkan bangunan mereka; meskipun mereka tidak menimbulkan ancaman apa pun bagi serdadu penjajah. 

Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa sekira 200 serdadu zionis meneken surat yang menyatakan mereka akan berhenti berperang jika rezim gembong zionis Benjamin Netanyahu tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata. 

Surat tersebut menjelaskan serdadu ‘Israel’ yang menolak berperang di Gaza mengatakan mereka telah melihat atau melakukan hal-hal yang melanggar batas moral. 

Dilaporkan bahwa sejumlah dari mereka mengakui menerima perintah untuk membakar atau menghancurkan rumah-rumah yang tidak menimbulkan ancaman apa pun. 

Mereka juga melihat para serdadu menjarah dan merusak rumah-rumah warga Palestina. 

Salah satu serdadu zionis mengatakan bahwa ia diperintahkan untuk menembak siapa pun yang memasuki zona penyangga yang mereka pantau. 

Seorang dokter ‘Israel’ yang menghabiskan sekira dua bulan di Gaza juga mencatat bahwa para serdadu merusak rumah-rumah dan menjarah harta benda. Mereka merampasnya sebagai “oleh-oleh”. 

Serdadu lain yang mengakui terlibat dalam kejahatan perang di Gaza, mengatakan beberapa rekannya mengakui mereka butuh waktu untuk menyerap atau memahami apa yang mereka lihat di Gaza. 

Para serdadu yang meneken surat tersebut, melalui sebuah koalisi yang disebut “Tentara untuk Sandera”, berusaha mendapatkan momentum yang lebih besar dengan mengadakan acara dan mencoba meyakinkan lebih banyak tentara untuk bergabung dengan mereka. 

Sebuah artikel opini di Haaretz menyoroti kondisi serdadu ‘Israel’ yang saat ini melakukan genosida di Gaza dan melakukan kejahatan di Lebanon. 

Penulis artikel tersebut, Sami Peretz, mengatakan bertugas sebagai serdadu ‘Israel’ – di bawah rezim Netanyahu – tidak pernah seburuk sekarang. 

Masa wajib militer telah diperpanjang empat bulan. Durasi wajib militer cadangan telah ditingkatkan tiga kali lipat, dan usia pensiun untuk tentara cadangan telah dinaikkan satu tahun tambahan.

Selain itu, setiap serdadu ‘Israel’ yang disandera di Gaza akan menjadi orang terakhir yang dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran sandera, jika kesepakatan mampu dicapai. (PIC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Justice for All Desak Thailand Batalkan Rencana Deportasi 48 Warga Uyghur  
Jelang Gencatan Senjata, MSF: Seharusnya Jadi Momentum Membangun Kembali Gaza »