Hamas Desak Penjajah Zionis Tak Ganggu Tahapan Kesepakatan Gencatan Senjata
28 January 2025, 17:51.

Sumber: PIC
GAZA (PIC) – Nahid Al Fakhouri, kepala Kantor Media Hamas mengatakan bahwa fase ketiga dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata menetapkan pembebasan 30 orang Palestina yang menjalani hukuman seumur hidup.
Akan dibebaskan pula 20 orang yang menjalani hukuman berdurasi panjang. Kesepakatan itu juga mencakup pembebasan 60 tawanan anak di bawah usia 19 tahun.
Hamas mendesak penjajah zionis ‘Israel’ bertanggung jawab atas segala gangguan yang dapat memengaruhi pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata dan tahapan-tahapan selanjutnya.
“Penjajah masih mengulur-ulur pelaksanaan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan dengan tetap memblokir jalan Al-Rasyid dan mencegah kembalinya para pengungsi yang mencoba berjalan kaki dari selatan ke utara,” kata Hamas.
Seorang tokoh Hamas, kepada Reuters, Senin (27/1/2025), menyatakan bahwa 25 dari 33 sandera ‘Israel’ yang akan dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, masih hidup.
Tokoh tersebut mengatakan penjajah zionis ‘Israel’ telah menerima daftar tersebut dari mediator perjanjian gencatan senjata Gaza.
Juru bicara rezim negara palsu ‘Israel’, David Mencer, kemudian mengonfirmasikan bahwa daftar tersebut menunjukkan delapan sandera sudah meninggal.
Berharap Gencatan Senjata Terus Berlanjut
Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam, memublikasikan video sandera ‘Israel’, Arbel Yehud, 29 tahun, di saluran Telegram pada hari Senin (27/1/2025).
Video tersebut kemungkinan diambil pada hari Sabtu (25/1/2025), pada hari yang sama ketika empat serdadu wanita ‘Israel’ dibebaskan.
Video tersebut dimulai dengan Arbel memperkenalkan dirinya, tanggal lahirnya, dari mana ia berasal, dan nomor KTP serta nomor ID militernya sebelum ia menyapa keluarganya.
Dalam rekaman tersebut, ia juga menyatakan bahwa ia bertugas sebagai serdadu penjajah ‘Israel’ antara Oktober 2013 dan Oktober 2015.
“Kepada keluarga saya: Saya baik-baik saja. Saya sangat merindukan kalian dan berharap bisa segera berkumpul dengan kalian, seperti gadis-gadis lain yang telah dibebaskan,” katanya.
“Saya meminta Anda (gembong zionis Netanyahu dan Presiden AS) untuk melakukan semua yang Anda bisa untuk memastikan bahwa gencatan senjata terus berlanjut sesuai rencana sehingga semua orang yang ditangkap kembali ke rumah dengan selamat, dan semua tawanan Palestina bisa dibebaskan dan kembali ke rumah dengan selamat.”
Video tersebut muncul setelah pada hari Senin terungkap bahwa Yehud, bersama dengan serdadu ‘Israel’ Agam Berger dan seorang sandera pria lainnya, akan dibebaskan pada hari Kamis mendatang.
Tujuh sandera wanita ‘Israel’ telah dibebaskan sejauh ini dalam pertukaran dengan ratusan tawanan Palestina, termasuk wanita dan anak-anak. (PIC)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.