Imbas Genosida Brutal Penjajah Zionis, 800+ Anak Gaza Diamputasi
3 February 2025, 14:49.

GAZA (Al Jazeera) – Agresi di Gaza bisa jadi berhenti. Namun, kehidupan ribuan anak di Gaza telah berubah. Rumah sakit di Gaza telah melakukan 4.500 operasi amputasi selama agresi genosida ‘Israel’. Lebih dari 800 di antaranya adalah anak-anak.
Dr. Muhammad Tahir dari FAJR Scientific mengatakan, “Saya cukup terkejut angkanya hanya mencapai 4.500, karena saya melihat begitu banyak pasien yang kehilangan anggota tubuhnya, dan secara khusus adalah anak-anak.”
Dr. Tahir, ahli bedah berkebangsaan Inggris-Irak, telah menghabiskan berbulan-bulan umurnya untuk menangani para korban genosida penjajah ‘Israel’ di Gaza.
“Saya sudah merawat banyak anak, sebagian bahkan masih berusia delapan bulan. Saya mencoba sebisa mungkin untuk menyelamatkan mereka. Pada sebagiannya kami berhasil melakukannya, dan pada sebagian yang lain kami tidak berhasil.”
“Karena senjata yang digunakan benar-benar brutal, dapat mengeluarkan benda-benda tajam tak terhitung jumlahnya; yang tak hanya merusak jaringan kulit, namun juga menembus tulang, pembuluh darah, otot, dan meninggalkan material. Seperti bahan ledak ke tubuh pasien yang menyebabkan penyembuhan sulit dilakukan dan infeksi lanjutan.”
Bi-idznillaahi Ta’ala, dr. Tahir berhasil melakukan apa yang diyakini sebagai penyambungan kembali anggota tubuh yang pertama di sepanjang sejarah Gaza, yakni pada lengan seorang gadis kecil Gaza. Namun, pada kasus-kasus lainnya, hal itu tidak dapat dilakukan.
“Salah satu hal yang paling sulit yang pernah saya lakukan adalah harus mengamputasi anggota tubuh seorang bayi. Ketika proses operasinya, saya hanya bisa berlutut di sampingnya sembari membelai kepalanya dan mencoba sebisa mungkin menenangkannya. Itu adalah peristiwa yang sangat menyayat hati.”
Oktober lalu, Lisa Doughten dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (UNOCHA) mengatakan, “Gaza adalah rumah terbesar pada zaman modern bagi anak-anak yang terpaksa diamputasi”.
Doughten juga mengutip sebuah laporan UNRWA yang menyatakan bahwa di Gaza, 10 anak dalam sehari kehilangan satu kakinya selama genosida yang dilakukan penjajah ‘Israel’.
“Sangat menyayat hati, begitu memilukan untuk melihat mereka,” ucap dr. Tahir, “saya mendapati anak-anak yang trauma, yang secara emosional sangat trauma akibat luka mereka. Saya dapati kasus-kasus seperti itu yang tak terhitung jumlahnya.”
“Bahkan bayi berumur 8 bulan yang saya tangani di Gaza utara, yang kehilangan kedua orang tuanya dan kakaknya dalam sebuah serangan, dia sekarang kehilangan kakinya sekaligus menjadi yatim piatu. Dampaknya benar-benar besar.”
Dr. Tahir melanjutkan, “Dia tidak mau berkomunikasi. Dia tidak mau didekati. Kalian bisa melihat, bahkan pada usianya yang masih sangat kecil saja hal itu begitu membuatnya kesulitan.”
Para dokter mengatakan bahwa korban amputasi di Gaza menghadapi risiko serius akibat tak tersedianya perawatan kesehatan, setelah penjajah zionis menghancurkan sistem kesehatan di sana.
Lebih dari 17.400 anak Gaza telah dibunuh oleh ‘Israel’ sebelum gencatan senjata kali ini. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.