Penjajah Zionis Menghambat Evakuasi Medis Warga Gaza
10 February 2025, 22:11.
GAZA (Al Jazeera) – Mengacu pada perjanjian gencatan senjata antara negara palsu ‘Israel’ dan Hamas, gelombang kesembilan evakuasi medis seharusnya dilakukan hari Senin (10/2/2025) ini.
Nama-nama pasien masih juga belum dirilis oleh penjajah ‘Israel’. Pengalaman dari delapan evakuasi terakhir menunjukkan tidak semua orang yang masuk dalam daftar dapat melakukan perjalanan ke Mesir maupun negara lain untuk mendapatkan perawatan medis.
Setiap evakuasi medis, 50 pasien harus mendapat haknya sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata. Tiga orang diizinkan untuk pergi bersama masing-masing pasien sehingga jumlah totalnya menjadi 200 orang.
Namun, sejauh ini banyak pasien maupun orang yang menemani mereka tidak diizinkan pergi karena nama mereka tidak mendapat “izin” oleh intelijen zionis ‘Israel’. Sementara itu, mereka yang lolos dapat keluar Gaza melalui penyeberangan Rafah di selatan.
Hujan Deras Melanda Gaza
Hujan deras di Gaza dalam beberapa jam terakhir telah menyebabkan jalanan banjir sehingga menghambat pergerakan Ahlu Syam Gaza, yang sebagian besar baru saja kembali ke rumahnya di wilayah utara.
Sementara itu, evakuasi medis masih mendapat hambatan oleh serdadu penjajah ‘Israel’.
Reporter Al Jazeera, Hani Mahmoud, melaporkan bahwa di Distrik Sheikh Radwan, para warga keluar dari tenda mereka segera setelah hujan berhenti untuk membersihkan puing-puing.
Warga juga mulai pindah ke dalam rumah-rumah yang sudah rusak parah. Mereka mencoba memperbaiki apa pun yang mereka bisa.
Ahlu Syam Gaza mengatakan, tenda-tenda tempat mereka tinggal sangat dingin dan tidak dapat melindungi mereka dari hujan.
Beberapa bangunan masih berdiri, meskipun mengalami kerusakan parah sehingga bagi sebagian orang, itu masih lebih baik daripada tenda-tenda yang mereka dirikan di jalanan atau di sekitar puing-puing.
Dulunya wilayah ini adalah kawasan yang sangat sibuk dengan banyak lalu lintas. Akan tetapi, sekarang telah berubah menjadi tempat yang luluh lantak setelah 15 bulan agresi, pengeboman, dan pengepungan. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.