Al Mezan Centre: Dr. Hussam Abu Safiya Disiksa di Penjara Penjajah ‘Israel’
13 February 2025, 14:28.

Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safiya [QudsNen/X]
GAZA (Middle East Monitor) – Kementerian Kesehatan Palestina menyerukan pembebasan segera dr. Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, bersama dengan semua tenaga medis yang ditahan di penjara ‘Israel’.
Kementerian tersebut mendesak organisasi kesehatan dan kemanusiaan internasional, serta lembaga-lembaga hak asasi manusia (HAM), untuk melakukan intervensi dan mengamankan pembebasan para petugas medis Palestina.
Pernyataan tersebut menyoroti kondisi buruk yang diderita oleh Abu Safiya dan rekan-rekannya dalam penjara ‘Israel’.
Menurut kantor berita Wafa, seorang pengacara dari Al Mezan Centre for Human Rights mengunjunginya di Penjara Ofer pada Selasa (11-2-2025). Ia melaporkan bahwa para tawanan mengalami perlakuan brutal dan represif.
“Selama kunjungan tersebut, dr. Abu Safiya memerinci berbagai bentuk penyiksaan dan pelecehan selama masa penahanan,” kata Al-Mezan dalam sebuah pernyataan.
Menyoroti apa yang dialami Abu Safiya, putranya, Ilyas, mengatakan: “Ayah saya menjadi sasaran penganiayaan dan penyiksaan yang parah oleh serdadu penjajah pada hari-hari awal penangkapannya. Ia ditahan di sel isolasi selama 24 hari. Setelah itu, dia dipindahkan ke Penjara Ofer, Kamar 24, Bagian 2.”
Abu Safiya mengatakan bahwa berat badannya telah turun sekitar 15 kilogram, menderita pembesaran otot jantung, dan tidak diberi akses ke dokter spesialis atau perawatan medis yang layak, meskipun sudah berulang kali mengajukan permohonan kepada pihak penjara ‘Israel’.
Putranya menambahkan bahwa dia menderita tekanan darah tinggi kronis dan hanya menerima perawatan minimal.
“Dia hanya diberi makan satu kali sehari, yang tidak mencukupi kebutuhan dan kualitasnya sangat buruk,” tambah Ilyas.
Pernyataan tersebut lebih lanjut mengungkapkan bahwa pada saat awal penahanan dan pemindahannya dari Gaza, Abu Safiya dipaksa untuk menanggalkan pakaiannya, diikat tangannya, dan dipaksa duduk di atas kerikil tajam selama hampir lima jam.
Dia juga menderita sengatan listrik dan pemukulan keras di dada saat berada di penjara ‘Israel’, menurut kesaksiannya.
Hussam menghabiskan 25 hari di Penjara Ofer, termasuk 10 hari interogasi terus-menerus, dia pingsan karena sesak napas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengutuk keras serangan yang berulang kali terjadi terhadap petugas medis, dan menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional, termasuk Protokol Kedua Konvensi Jenewa Keempat.
Kementerian Kesehatan mendesak masyarakat internasional untuk segera turun tangan guna membebaskan para petugas kesehatan Palestina yang disekap penjajah.
Ilyas menekankan bahwa tidak ada tuduhan resmi terhadap Abu Safiya. Semua tuduhan telah dibatalkan karena kurangnya bukti.
Ia menyatakan harapannya agar ayahnya dapat segera dibebaskan, dan menyerukan tekanan global untuk memastikan kebebasan semua petugas kesehatan yang ditahan. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.