Erdogan: ‘Israel’ Gagal Menepati Janji Gencatan Senjata di Gaza
13 February 2025, 14:33.

Foto: Palinfo
MALAYSIA (Daily Sabah) – Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan, Selasa (11/2/2025), mengatakan ‘Israel’ gagal menepati janjinya dalam gencatan senjata di Gaza.
Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Putrajaya, Erdogan mengulangi seruannya bahwa ‘Israel’ harus mengakhiri penjajahannya dan memberikan kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkannya di Gaza.
Gencatan senjata antara ‘Israel’ dan kelompok perlawanan Palestina Hamas berada dalam keraguan setelah Hamas, Senin (10/2/2025), mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan pembebasan sandera ‘Israel’ hingga pemberitahuan lebih lanjut; atas pelanggaran ‘Israel’ terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap telah diberlakukan di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan perang genosida ‘Israel’, yang telah menewaskan lebih dari 61.000 orang dan menyebabkan hancurnya sebagian wilayah Gaza.
Seorang pejabat Palestina memperingatkan pada hari Senin bahwa kesepakatan tersebut berisiko runtuh dan menguraikan tiga pelanggaran utama dari ‘Israel’, dimulai dengan penembakan ‘Israel’ yang terus-menerus menargetkan warga Palestina di Gaza, yang telah menewaskan 25 orang sejak 1 Januari.
Pelanggaran kedua, katanya, adalah blokade ‘Israel’ yang terus berlanjut terhadap bantuan kemanusiaan, termasuk penolakannya untuk mengizinkan masuk tenda-tenda dan tempat penampungan yang seharusnya mencapai Gaza di bawah perjanjian tersebut.
“Ketiga, Netanyahu dan Presiden Amerika (Donald) Trump memprovokasi semua orang Palestina dengan pernyataan berulang-ulang tentang niat mereka untuk melakukan pembersihan etnis secara total di Jalur Gaza,” katanya.
Trump menekankan lebih jauh pada usulannya untuk memindahkan penduduk Palestina dari Gaza yang hancur dan membuat AS mengambil “kepemilikan” atas wilayah tersebut. Trump menyebut warga Palestina tidak akan memiliki hak untuk kembali.
Turkiye telah mengkritik keras serangan brutal ‘Israel’ di Gaza, yang menurut mereka dan pihak-pihak lain merupakan genosida. Turkiye juga mengecam banyak sekutu Barat atas dukungan mereka terhadap ‘Israel’.
Turkiye menangguhkan hubungan dagang dengan ‘Israel’ pada Mei 2024 sebagai bentuk protes dan secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung dengan inisiatif Afrika Selatan untuk mengadili ‘Israel’ atas tuduhan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ).
“Turkiye menunjukkan kepemimpinannya dalam masalah Gaza. Tidak ada negara lain yang melakukan sebanyak yang dilakukan oleh Turkiye dalam hal bantuan kemanusiaan,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kepada para wartawan di samping Erdogan.
Dia juga mengungkapkan bahwa Malaysia akan memobilisasi negara-negara ASEAN untuk merekonstruksi Gaza. Mengenai pengiriman bantuan ke Gaza, Erdogan mengatakan bahwa ia yakin bisa diatasi jika semua anggota ASEAN bergandengan tangan. (Daily Sabah)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.