Serahkan Jenazah Tawanan ‘Israel’, Hamas: “Kami Menyelamatkan, namun Zionis Membunuh Mereka!”

20 February 2025, 21:47.

Proses penyerahan jenazah tawanan ‘Israel’ kepada petugas Palang Merah Internasional oleh Hamas (Ramadan Abed/Reuters)

PALESTINA (Al Jazeera) – Hamas telah menyerahkan jenazah seorang wanita, dua anaknya, dan seorang pria ‘Israel’ berusia 83 tahun yang ditawan dalam operasi Taufan Al-Aqsa, Oktober 2023.

Jenazah-jenazah tersebut diserahkan kepada ICRC di Khan Younis, Gaza selatan, pada hari Kamis (20/2/2025).

Sebuah poster besar yang menjadi latar belakang panggung memperlihatkan dedengkot ‘Israel’, Benjamin Netanyahu dengan taring dan darah di wajahnya, menetes ke foto keempat warga ‘Israel’ yang jenazahnya diserahkan itu.

Seorang juru bicara kelompok perjuangan Palestina tersebut mengatakan, keempatnya masih hidup sebelum pesawat penjajah zionis dengan sengaja mengebom lokasi tempat mereka ditawan.

Hamas menyatakan bahwa mereka menyelamatkan nyawa para tawanan Yahudi, memberi mereka apa yang bisa mereka berikan, dan memperlakukan mereka secara manusiawi. Akan tetapi, serdadu ‘Israel’ justru membunuh mereka bersama para penjaga mereka.

“Penjahat Netanyahu hari ini menangis melihat jenazah para tawanan yang dikembalikan kepadanya dalam peti mati, dalam upaya terang-terangan untuk menghindari tanggung jawab atas pembunuhan mereka di hadapan para pendengarnya,” ucap Hamas.

Berbicara kepada keluarga para tawanan ‘Israel’ yang terbunuh, Hamas mengatakan, “Kami lebih suka putra-putra kalian kembali kepada kalian hidup-hidup, tetapi serdadu dan rezim kalian memilih untuk membunuh mereka alih-alih membawa mereka kembali.” 

Pengembalian jenazah tersebut merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan ‘Israel’ yang juga akan membebaskan ratusan warga Palestina dari penjara-penjara zionis; tempat banyak dari mereka disekap tanpa dakwaan atau proses peradilan. 

Sebuah kelompok Palestina juga mengatakan bahwa negara palsu ‘Israel’ menahan jenazah sedikitnya 665 warga Palestina, termasuk beberapa yang terbunuh pada tahun 1960-an dan 1970-an. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Agresi Penjajah Berlanjut di Tepi Barat, Pemukim Ilegal Meneror Warga Palestina
Pengadilan Maroko Batalkan Keputusan Deportasi Muhajirin Uyghur »