Hamas Desak Perundingan Gencatan Senjata Tahap Kedua Segera Dimulai
1 March 2025, 15:14.

Seorang tawanan Palestina yang dibebaskan disambut keluarga setelah keluar dari penjara Zionis, Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, 27 Februari 2025. Foto: Reuters
GAZA (Daily Sabah) – Hamas mengumumkan bahwa mereka siap untuk terlibat dalam pembicaraan tahap kedua gencatan senjata Gaza setelah ‘Israel’ membebaskan ratusan tawanan Palestina seiring dengan penyerahan empat jenazah tawanan ‘Israel’.
Ini merupakan pertukaran terakhir dari tahap pertama gencatan senjata di Gaza yang berlangsung selama enam pekan, yang mulai berlaku sejak 19 Januari 2025.
‘Israel’ mengklaim sepihak bahwa tiga dari tawanan yang jasadnya telah mereka terima dibunuh dalam penahanan, dan yang keempat dibunuh pada Oktober 2023.
Tidak ada tanggapan langsung dari Hamas atas tuduhan bahwa para tawanan telah dibunuh dalam masa penahanan. Sebelumnya, Hamas membantah telah membunuh para tawanan. Hamas menegaskan bahwa beberapa di antaranya tewas akibat pengeboman ‘Israel’.
Pembicaraan belum dimulai pada tahap kedua gencatan senjata, yang dimaksudkan untuk mengakhiri perang secara permanen.
Penjajah ‘Israel’ menghadapi tekanan publik untuk tetap berpegang pada gencatan senjata demi membebaskan para tawanan. Sementara itu, beberapa pihak di “sayap kanan” ingin kembali berperang demi memenuhi tujuan mereka untuk menghentikan Hamas.
Hamas menegaskan bahwa satu-satunya cara untuk membebaskan tawanan yang tersisa di Gaza adalah melalui komitmen terhadap gencatan senjata.
“Kami memperbarui komitmen penuh kami terhadap perjanjian gencatan senjata, dan menegaskan kesiapan kami untuk melakukan negosiasi tahap kedua dari perjanjian tersebut,” kata Hamas. Terdapat 54 tawanan yang masih ditawan di Gaza.
Aparat zionis ‘Israel’, Eli Cohen, mengatakan bahwa ‘Israel’ menuntut agar militer tetap berada di Koridor Philadelpia, yang membentang di sepanjang perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.
Serdadu ‘Israel’ seharusnya mulai menarik diri dari daerah perbatasan Gaza-Mesir pada hari Sabtu, ketika fase pertama gencatan senjata akan berakhir.
‘Israel’ dan Hamas seharusnya memulai negosiasi tahap kedua dari perjanjian tersebut pada hari ke-16 gencatan senjata, namun hanya ada sedikit indikasi kemajuan.
Mediator Mesir, pada hari Rabu, mengawal penyerahan jenazah empat tawanan dalam tahap pertama kesepakatan tersebut, seiring pembebasan 620 warga Palestina yang ditahan oleh pasukan ‘Israel’ di Gaza atau dipenjara di ‘Israel’. (Daily Sabah)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.