Inilah Isi Laporan tentang Kegagalan Militer “Israel” pada 7 Oktober 2023
10 March 2025, 14:51.

Sumber: X @KhaledSafi
(Al Jazeera | X @KhaledSafi) – “Israel” telah merilis sebuah investigasi atas “kegagalan total” mereka dalam mencegah peristiwa 7 Oktober 2023. Dokumen tersebut memuat menit demi menit kejadian di lapangan, berbagai kesalahan mereka dalam rentang waktu menjelang maupun selama serangan berlangsung—termasuk pengabaian tanda-tanda peringatan akan adanya serangan, proses sistem intelijen dan keamanan runtuh hanya dalam waktu singkat, ketidakmampuan serdadu penjajah merespons serangan yang terjadi, dan momen menentukan yang membuat para pejuang di Gaza membuat sejarah baru.
Dalam serangan yang menurut laporan tersebut merupakan serangan yang sangat terkoordinasi dan telah direncanakan selama bertahun-tahun, para pejuang yang dipimpin Hamas keluar dari Gaza dan menyerang markas serdadu penjajah di sepanjang pagar pembatas. Meskipun laporan tersebut telah membeberkan banyak kegagalan Zionis pada 7 Oktober 2023, penyelidikan serupa telah berulang kali ditolak oleh Benjamin Netanyahu dan koalisi sayap kanannya.
Bagaimana Zionis meremehkan Hamas?
Laporan tersebut mengungkap “kesalahpahaman” penjajah terhadap Hamas selama beberapa dekade, yang membuat para gembong Zionis itu meremehkan motif maupun kemampuan para pejuang di Gaza.
Penjajah Zionis berasumsi bahwa Hamas tidak menimbulkan ancaman yang signifikan dan para pejuang di Gaza tidak tertarik untuk terlibat dalam perang berskala besar. Mereka pun salah mengasumsikan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, “tidak tertarik pada perang yang lebih luas”. Mereka juga meyakini ancaman apa pun dapat dengan mudah digagalkan oleh penghalang berteknologi tinggi milik Zionis.
Bagaimana intelijen Zionis salah menafsirkan peristiwa tersebut?
Menurut laporan tersebut, Hamas mulai mempertimbangkan serangan pada Oktober 2023 sejak tahun 2016. Akan tetapi, komunitas intelijen Zionis menepis laporan itu dan menanggapi hal itu “tidak realistis”. Militer Zionis menyadari Hamas telah memutuskan untuk meluncurkan serangannya sejak April 2022. Pada bulan September tahun yang sama, mereka telah siap 85 persen dan pada bulan Mei 2023, mereka menetapkan tanggal 7 Oktober sebagai tanggal serangan.
Apa peringatan intelijen yang diabaikan Zionis sebelum serangan?
Pada jam-jam menjelang serangan, berdasarkan laporan tersebut, pihak Zionis mengabaikan dan salah menafsirkan beberapa indikasi bahwa serangan akan segera terjadi. Pada malam hari sebelum serangan, beberapa pengintai memperingatkan atasan mereka tentang aktivitas yang tidak biasa di sepanjang pagar pembatas. Selain itu, mereka melaporkan aktivasi massal kartu SIM “Israel” yang diketahui berada di tangan para pejuang Hamas, serta gerakan mencurigakan terkait persebaran roket di Gaza.
Namun, para gembong Zionis justru meyakini aktivitas tersebut merupakan “tanda-tanda meyakinkan” bahwa Hamas hanya melakukan latihan militer. Pihak penjajah saat itu bersikeras bahwa para pejuang hanya berfokus untuk mempertahankan pemerintahan di dalam Gaza dan akan menyerang penjajah dengan roket, bukan melakukan invasi darat berskala besar.
Perencanaan di bawah pengawasan intelijen
Hanya 24 jam sebelum serangan, para pejuang di Gaza menyempurnakan sebuah rencana yang dipersiapkan secara diam-diam dan rapi. Bukan hanya serbuan, tetapi serangan besar yang direncanakan dengan sangat cermat. Sebanyak 114 lubang di tembok pembatas Gaza dan Palestina terjajah, 59 arah penyerbuan, 57 drone, enam parasut, tujuh torpedo laut, 3.889 roket dan tembakan peluru pada siang harinya. Semua hal tersebut dan pihak penjajah belum menyadari apa yang sedang terjadi! Bagaimana dengan beberapa jam pertama?
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895829983467102271
Subuh yang tidak biasa
Pada 7 Oktober 2023 pagi, pasukan penjajah terbangun oleh suara ledakan yang belum pernah terdengar sebelumnya. Para serdadu Zionis mengira itu hanyalah serangan biasa, mereka tidak tahu bahwa “Thufaan Al-Aqsa” telah dimulai. Pagar pembatas Gaza dan Palestina terjajah yang mereka yakini tidak bisa ditembus, berubah menjadi gerbang terbuka, dan puluhan pangkalan serdadu Zionis jatuh dalam sekejap!
Video 1 & 2: https://x.com/KhaledSafi/status/1895829979440824453
Menit yang mengubah sejarah
Pukul 6.29 pagi waktu setempat. Drone terbang di atas pangkalan serdadu Zionis dan para serdadu di pos penjagaan belum juga menyadari bahwa Thufaan al-Aqsatelah dimulai! Dalam sekejap, 1.400 roket ditembakkan sekaligus, sedangkan 1.175 pejuang dari unit elite menyerbu pagar pembatas dari segala penjuru. Target pertama? Pangkalan serdadu penjajah, kamp-kamp intelijen, Kantor Polisi Sderot, persimpangan, dan jalan utama. Dalam waktu kurang dari 10 menit, seluruh pemandangan berubah. Penjajah tidak tahu apa yang terjadi dan para gembong Zionis terkejut!
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895829987162235328
Panggilan darurat
Pukul 6:31 pagi. Tel Aviv terbangun dengan terkesiap! Di Kiryah—markas besar serdadu penjajah, para gembong Zionis mulai menyadari besarnya serangan, para serdadu mereka terbunuh, pusat-pusat keamanan runtuh, dan tak seorang pun tahu cara menghentikan arus deras Thufaan al-Aqsa! Panggilan darurat pertama tiba: “Ada serangan darat dari utara Gaza. Kami membutuhkan bala bantuan segera!” Namun, bala bantuan tidak datang dengan mudah dan cepat.
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895829990823878843
“Ada perang!”
Pukul 7:05 pagi. Di dalam markas besar angkatan darat, sekretaris kepala staf memutuskan untuk mengirim pesan WhatsApp ke grup komando serdadu penjajah: “Ada perang!” Pihak penjajah menyadari bahwa mereka sedang menghadapi peristiwa besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mulai memanggil para serdadu cadangan dengan panik.
Bagaimana aktivitas di dalam Palestina terjajah? Mujahidin masih terus bergerak. Serdadu penjajah kebingungan. Keputusan yang menentukan dibuat di bawah tekanan.
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895829994477158693
“Bunuh semua yang bergerak!”
Pukul 8:40 pagi. Dalam upaya putus asa untuk menghentikan serangan, gembong angkatan udara penjajah mengeluarkan perintah yang mengejutkan: “Bunuh semua yang bergerak dalam jarak satu kilometer dari tembok pembatas, kami tidak ingin ada yang selamat!” Namun, semua sudah terlambat. Mujahidin telah jauh memasuki permukiman haram Zionis dan penjajah mulai menyadari bahwa mereka telah kehilangan kendali.
Pada saat itu, Muhammad al-Dheif keluar dengan pesannya yang terkenal: “Pergi dan serang, tidak ada pagar pembatas!”
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895829997987778891
Saat yang berat dan mengubah segalanya
Pukul 9:23 pagi. Penjajah Zionis telah benar-benar kehilangan kendali! Markas komando penjajah di Gaza dikepung, para gembong Zionis melarikan diri dari kantor mereka, dan satu demi satu permukiman haram Zionis jatuh ke tangan Mujahidin. Di Tel Aviv, kepala unit operasi berteriak kepada para gembong Zionis: “Kirimkan semua pasukan yang ada segera! Jangan kaget jika hal ini juga terjadi di Tel Aviv!” Namun, keadaan sudah di luar kendali, dan kejutan belum juga berakhir!
Pukul 10:00 pagi. Setelah 3 jam kekacauan, penjajah mulai kehilangan nyali! Keputusan untuk memanggil 100.000 serdadu cadangan dilakukan secara tiba-tiba karena khawatir Hizbullatta akan turut bergabung dalam penyerangan. Namun, petaka terbesar terjadi di Sderot. Serdadu penjajah sendiri terjebak di dalam kota! Sebuah video yang menunjukkan para pejuang di atas sebuah truk pickup menjadi viral. Dalam beberapa menit, kepanikan melanda para serdadu Zionis, dan mereka mulai berhamburan melarikan diri!
Video 1: https://x.com/KhaledSafi/status/1895830001867477427
Video 2: https://x.com/KhaledSafi/status/1895830005751382413
Saat-saat menentukan
Beberapa jam setelah serangan besar-besaran itu, pihak penjajah menyadari bahwa mereka tidak dapat dengan mudah mendapatkan kendali. Keputusan sudah jelas: Tutup perbatasan dengan cara apa pun! Pesawat-pesawat mulai mengebom semua yang bergerak, bahkan termasuk serdadu penjajah itu sendiri yang juga berada dalam jangkauan tembakan.
Laporan tersebut juga mencatat angkatan udara penjajah kesulitan untuk membedakan antara Mujahidin dan pemukim haram Zionis. Meskipun laporan tersebut tidak memerinci lebih jauh, diakui bahwa beberapa pemukim Zionis telah dibunuh oleh tembakan-tembakan serdadunya sendiri.
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895830010319061274
Apakah Zionis menginstruksikan Hannibal Directive?
Menurut beberapa surat kabar Zionis, ya, dan banyak pemukim Zionis yang tewas sebagai akibatnya. Hannibal Directive diinstruksikan pada hari itu, memerintahkan serdadu Zionis untuk mengerahkan seluruh kekuatan yang ada untuk mencegah para serdadunya ditawan—termasuk membunuh siapa pun yang berada di sekitar mereka. Dengan demikian, perintah dikeluarkan bagi serdadu Zionis untuk mencegah Hamas membawa tawanan ke Gaza “dengan cara apa pun”—termasuk membunuh para pemukim Zionis.
Beberapa pilot helikopter dilaporkan tidak mau melaksanakan perintah tersebut dan terkadang menunda untuk menembak karena khawatir mengenai pemukim Zionis. Meski demikian, investigasi selanjutnya menunjukkan banyak pemukim Zionis terbunuh sebagai akibat dari Hannibal Directive.
Salah satunya, Efrat Katz, dibunuh oleh tembakan helikopter ketika ia dibawa ke arah Gaza oleh Mujahidin. Di Kibbutz Be’eri, sebuah tank Zionis melepaskan dua tembakan ke sebuah rumah yang diketahui menampung lebih dari selusin tawanan, termasuk anak kembar berusia 12 tahun. Hanya dua tawanan yang selamat.
Akhir cerita yang tidak disangka-sangka
Pada pukul 13.00 waktu setempat, semuanya berakhir! Sebanyak 5.500 pejuang telah melintasi pagar pembatas, penjajah kehilangan kendali, 251 tawanan dibawa ke Gaza, kekalahan keamanan dan militer terbesar dalam sejarah Zionis.
Di markas besar serdadu Zionis, kesunyian terasa memekakkan telinga. Berbagai pertanyaan berputar-putar di benak mereka: “Bagaimana ini bisa terjadi? Bagaimana kita tidak mengetahui rencana itu? Bagaimana mungkin kita tidak menghentikannya?” Namun, pertanyaan yang paling penting: Apa yang terjadi setelah Thufaan al-Aqsa?
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895830014311977036
Hari yang bersejarah
Mereka berkata tentang para pejuang bahwa serangan yang dilakukan itu sia-sia. Bahwa para pejuang itu tidak berkonsultasi dengan siapa pun sebelum memerangi pihak Zionis. Bahwa para pejuang menghadapi orang-orang yang berkuasa dengan persenjataan yang paling kuat di wilayah tersebut—di bawah perlindungan Amerika dan Eropa, dan bahwa kita tidak akan pernah memasukinya selama mereka ada di dalamnya—tetapi, jika Amerika pergi maka kita dapat memasukinya.
Mujahidin berteriak kepada mereka dengan darah ratusan ribu orang yang syahid dan terluka: “Wahai manusia, bagaimana kalian menilai demikian?”
Mereka telah membunuh anak-anak dan wanita, serta melanggar kehormatan di depan mata kalian. Singkirkanlah kehinaan itu dari diri kalian dan masuklah melalui pintu gerbang sebab jika kalian memasukinya maka kalianlah orang-orang yang menang—inilah janji Allah kepada kita.
Satu-satunya jawaban dari kami adalah dahulu mereka menyatakan: “Pergilah kau bersama Tuhanmu dan berperanglah kamu berdua. Biarlah kami tetap (menanti) di sini saja.” (Terjemah QS al-Maidah [5]: 24)
Video: https://x.com/KhaledSafi/status/1895830018082693188
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.