Hamas Kecam Molornya Penarikan Mundur Serdadu Penjajah dari Koridor Salahuddin
13 March 2025, 17:23.

Gerombolan serdadu Zionis berpatroli di sepanjang koridor Philadelphia di Rafah, Jalur Gaza, 13 September 2024. Foto: Sharon Aronowicz/AFP via Getty Images
GAZA (Middle East Monitor) – Hamas mengultimatum serdadu penjajah ‘Israel’ untuk tidak menunda penarikan mundur dari koridor Salahuddin (Philadelphia) di Jalur Gaza Tengah pada tanggal yang telah ditentukan dalam perjanjian gencatan senjata.
Hamas meminta para mediator untuk menekan rezim negara palsu ‘Israel’ agar memenuhi komitmennya di bawah perjanjian tersebut, termasuk penarikan pada hari ke-50, dan melanjutkan perundingan tahap kedua.
Hamas mengutuk pelanggaran ‘Israel’ terhadap perjanjian gencatan senjata dengan tidak mematuhi jadwal penarikan mundur dari koridor Salahuddin.
Hamas mengatakan pelanggaran ini merupakan upaya terang-terangan untuk membatalkan perjanjian tersebut.
“Penjajah tidak mematuhi perjanjian untuk secara bertahap mengurangi pasukannya selama tahap pertama dan tidak memulai penarikannya pada tanggal yang dijadwalkan,” jelas Hamas.
“Penarikan serdadu seharusnya dilakukan pada hari Ahad, namun belum terjadi. Pelanggaran terang-terangan ini merupakan pelanggaran terhadap perjanjian dan upaya terang-terangan untuk membatalkannya.”
Hamas menyerukan kepada para mediator – Mesir, Qatar dan AS – serta komunitas internasional untuk segera turun tangan guna menekan ‘Israel’ agar memenuhi janjinya.
Mereka menyatakan kepatuhan terhadap perjanjian tersebut merupakan satu-satunya cara untuk memastikan kembalinya para tawanan.
“Berhentilah mencampuri nasib para tawanan. Penundaan apa pun adalah campur tangan dalam nasib dan emosi keluarga mereka,” tegas Hamas.
Perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku di Jalur Gaza pada tanggal 19 Januari lalu mencakup kesepakatan pertukaran tawanan antara Hamas dan penjajah ‘Israel’.
Kesepakatan ini akan diberlakukan dalam tiga tahap, masing-masing berlangsung selama 42 hari. ‘Israel’ telah menolak untuk melanjutkan ke tahap kedua sejak tahap pertama berakhir pada awal Maret. (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.