81 Muhajirin Rohingya yang Terdampar di Aceh Timur Jalani Karantina di Kota Medan

15 June 2021, 18:49.
Sebanyak 81 Muhajirin Rohingya terdampar di Aceh Timur. Sementara 8 orang meninggal dalam perjalanan. (Antara Foto/Hayaturrahmah)

Sebanyak 81 Muhajirin Rohingya terdampar di Aceh Timur. Sementara delapan orang meninggal dalam perjalanan. Foto: Antara/Hayaturrahmah

MEDAN – Sebanyak 81 Muhajirin Rohingya, yang belum lama ini terdampar di Aceh Timur, kini sedang menjalani karantina di Kota Medan, Sumatera Utara.

Programme Coordinator International Organization for Migration (IOM), Sonya Syafitri, mengatakan, “Saat ini kita isolasi mereka selama dua pekan sebagai persyaratan yang ditentukan Pemerintah Kota Medan.”

Awalnya, kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek, keseluruhan Muhajirin ini berjumlah 90 orang.

Mereka berasal dari kamp pengungsian Bangladesh dan hendak menuju Malaysia.

Akan tetapi, dalam perjalanan lebih dari 100 hari di atas lautan itu, delapan orang meninggal dunia dan satu hilang.

Informasi yang dihimpun Sahabat Al-Aqsha dari beberapa situs berita nasional, karena mesin kapal rusak, pada akhirnya 22 laki-laki dan 59 perempuan Rohingya ini terdampar di Pulau Idaman, Desa Kuala Simpang Ulim, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur, pada Jum’at (4/6/2021).

Meski akses menuju pulau tersebut harus menggunakan kapal, pemerintah dan masyarakat setempat bertindak cepat dengan membantu mereka memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok.

Hingga pada Kamis (10/6/2021), mereka dipindahkan ke Kota Medan dan langsung diisolasi di penampungan yang berada di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan.

Pemindahan ke kota Medan itu sendiri berdasarkan keputusan rapat yang diikuti Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), IOM, dan beberapa lembaga yang menangani pengungsi dengan Kementerian Dalam Negeri yang digelar pada Senin (7/6/2021).

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Aceh Timur, Ismail mengatakan pemberangkatan Muhajirin Rohingya ke Medan dilakukan oleh IOM, dengan menggunakan delapan bus.

“Sementara UNHCR siap mendukung untuk logistiknya,” kata Ismail, Rabu (9/6/2021).

Ismail menjelaskan, sebelum dipindahkan ke Medan, para Muhajirin Rohingya juga divaksinasi Covid-19 terlebih dahulu; atas permintaan Pemerintah Kota Medan.

Ismail menuturkan, sejak tiba di Aceh Timur beberapa waktu lalu, sampai kini semua Muhajirin dalam keadaan sehat. Pihaknya pun memastikan belum ada pengungsi Rohingya itu yang mencoba kabur.

“Mereka mengatakan bersedia dipindahkan ke Medan,” ujarnya.

Setelah ditampung di Kota Medan selama beberapa waktu, pihak UNHCR akan meregistrasi dan memasukkan mereka ke dalam daftar pengungsi luar negeri berbangsa Myanmar etnis Rohingya.

Kemudian mereka akan dipindahkan lagi ke tempat yang telah disediakan untuk para pengungsi.

Meski begitu, selama tinggal sementara di Kota Medan, para Muhajirin ini akan tetap mendapatkan jaminan fasilitas kesehatan dan pendidikan non-formal serta keterampilan.

“Mereka akan menerima fasilitas kesehatan dan beberapa pendidikan non-formal, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa, juga beberapa pelatihan keterampilan. Nantinya, setiap bulan mereka akan mendapat bantuan biaya hidup di sini,” kata Sonya. (*)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Kampanye Media Sosial Pro-Rohingya Galang Dukungan Luas Publik Myanmar
Kamp Pengungsian Rohingya di New Delhi Ludes Terbakar, Ratusan Muhajirin Kehilangan Tempat Tinggal »