Aksi Protes Digelar di Berbagai Penjuru Bangladesh, Kecam Penindasan Cina terhadap Muslim Uyghur
13 November 2022, 20:04.
BANGLADESH (The Print) – Pada Hari Turkistan Timur, 12 November 2022, aksi demonstrasi mengecam kekejaman dan kejahatan rezim komunis Cina kepada etnis minoritas Uyghur digelar di berbagai penjuru Bangladesh.
Sekira 600 orang melakukan protes di depan Museum Nasional di Shahbag, dekat Universitas Dhaka, pada hari Sabtu (12/11/2022).
Para demonstran mengutuk penjajahan yang dilakukan Cina terhadap Turkistan Timur serta perlakuan kejam mereka terhadap etnis Muslim minoritas di sana.
Mereka menuntut rezim komunis Cina untuk membebaskan jutaan Muslim Uyghur yang ditahan secara sewenang-wenang serta menghentikan persekusinya terhadap warga Muslim di Turkistan Timur.
Para demonstrator juga menyoroti kelicikan Cina, di mana proyek-proyek yang dilakukan di Bangladesh mengalami banyak penundaan dan pembengkakan biaya.
Seperti pembangunan jalan raya Dhaka-Kurigram dan perluasan jalur transmisi Dhaka Power Distribution Company Ltd.
Cina juga dianggap telah mengabaikan keselamatan para pekerja lokal di proyek-proyek tersebut, menolak menggunakan insinyur yang berkompetensi, serta terindikasi ingin menjebak Bangladesh ke dalam jebakan hutang sebagaimana Sri Lanka.
Aksi protes melalui konvoi sepeda juga dilakukan di Dhaka. BBSS Welfare Association yang menginisiasinya berhasil mengajak para pelajar, mahasiswa, akademisi, jurnalis, dan aktivis untuk menyuarakan dukungannya kepada Muslim Uyghur.
Tawfiq Ahmed Tafsir, Sekjen BBSS mengatakan bahwa Turkistan Timur tidak pernah menjadi bagian dari Cina, dan ia mengutuk tindakan rezim komunis tersebut kepada etnis Muslim minoritas di sana.
Sementara itu, di Chittagong sekira 150 orang melakukan demonstrasi dengan konvoi sepeda motor yang diorganisir oleh Sacheton Nagarik Samaj, Nagorik Oikyo dan Al-Ettehad Islamic Organisation Bangladeshi.
Aksi solidaritas terhadap Uyghur menyebar sampai Gazipur, di mana massa meminta warga Bangladesh untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan isu ini serta mewaspadai standar ganda yang diterapkan Cina. (The Print)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.