Dunia Islam Memprotes Pembakaran Al-Qur’an di Barat, Kenapa Diam Saja Ketika Al-Qur’an Dihancurkan di Xinjiang?

31 January 2023, 10:43.
Seorang wanita memegang poster bertuliskan 'Cina sedang menghancurkan masjid bersejarah di Turkistan Timur' (sebutan yang dipakai warga Uyghur untuk wilayah Xinjiang) pada saat aksi protes yang dilakukan komunitas Muhajirin Uyghur di depan gedung Kedutaan Cina di Istanbul, 2 Juni 2021. Foto: Associated Press

Seorang wanita memegang poster bertuliskan ‘Cina sedang menghancurkan masjid bersejarah di Turkistan Timur’ (sebutan yang dipakai warga Uyghur untuk wilayah Xinjiang) pada saat aksi protes yang dilakukan komunitas Muhajirin Uyghur di depan gedung Kedutaan Cina di Istanbul, 2 Juni 2021. Foto: Associated Press

oleh: Tahir Imin Uighur

(Uyghur Times) – Bukankah Al-Qur’an di mana pun itu sama? Jawabannya adalah “ya”, tetapi “tidak” dalam kasus yang membuat heboh kaum Muslimin belakangan ini.

Apa pun alasannya, membakar kitab suci agama seperti Al-Qur’an adalah rasis dan bodoh. Beberapa hari setelah pembakaran Al-Qur’an di Stockholm, Presiden Turki Erdogan mengubah insiden itu menjadi skandal global dan melarang Swedia bergabung dengan NATO. Negara dan komunitas Muslim lainnya juga mengecam insiden tersebut.

Tanggapan yang luar biasa! Namun, selama bertahun-tahun sesungguhnya terjadi hal yang lebih buruk terhadap Islam dan Muslim di Cina. Namun, reaksinya berbeda, padahal masalahnya sama.

Jika hal itu terjadi di Barat, pemerintah dan pemimpin Muslim memprotes dan mengkritik pemerintah Barat. Ketika orang Barat membakar Al-Qur’an, seluruh komunitas Muslim di seluruh dunia mengorganisir gerakan protes, bahkan jika negara itu atau pemerintahnya tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut.

Namun, ketika Cina menyerang Islam, dunia Muslim terdiam.

Selama bertahun-tahun, berbagai media telah melaporkan, para peneliti independen telah mendokumentasikan, dan Muslim Uyghur telah bersaksi bahwa pemerintah Cina telah menghancurkan ribuan masjid, menangkapi jutaan Muslim Uyghur, menghukum para pemimpin agama dengan hukuman penjara yang lama dan membunuhi mereka, serta memaksa Muslim untuk makan babi.

Rezim komunis Cina juga menempatkan aparat di rumah-rumah orang Uyghur dan memaksa Muslimah Uyghur untuk tidur dengan mereka, dalam apa yang disebut “keluarga Tionghoa bersatu”. Banyak pula Muslimah Uyghur yang diperkosa. Demikian pernah dilaporkan oleh BBC dan media massa lainnya.

Kenyataan di atas membuat kami bertanya-tanya: Mengapa Anda tidak memprotes pemerintah Cina dengan cara yang sama, padahal mereka menghancurkan dan menodai Al-Qur’an dan simbol-simbol Islam? Ke mana saja Anda selama ini? Apakah Anda memuja Cina, atau Allah? Bukankah hanya ada satu Al-Qur’an? Bisakah Anda mewakili Islam atau Al-Qur’an jika Anda terus bersikap seperti ini?

Seluruh dunia melihat dan menertawakanmu. Anda sebenarnya telah mengejek diri sendiri.

Tanggung jawab dasar setiap manusia yang baik adalah untuk mengatakan kebenaran. Menyuarakan fakta di depan rezim yang brutal adalah bentuk Jihad (perang suci) yang paling terhormat, seperti yang dijelaskan dalam Hadits. (Uyghur Times)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Muhajirin Rohingya di Perbatasan Myanmar-Bangladesh Bakal Dipindahkan ke Cox’s Bazar atau Pulau Bhasan Char
Aktivis Uyghur: Tekad Dunia Cegah Kejahatan terhadap Kemanusiaan Seolah Tak Berlaku Dalam Kasus Xinjiang »