5 Februari 2023: 26 Tahun Pembantaian Ghulja, Genosida Masih Terus Berlangsung
5 February 2023, 05:41.

Warga Uyghur memperingati hari Pembantaian Ghulja di Washington DC tahun 2020. Foto: Facebook
5 Februari 2023: 26 Tahun Pembantaian Ghulja, Genosida Masih Terus Berlangsung
(Bitter Winter) – Tanggal 5 Februari adalah hari bersejarah menyakitkan lainnya bagi bangsa Uyghur. Dua puluh enam tahun yang lalu, “Pembantaian Ghulja” dilakukan oleh rezim komunis Cina kepada warga Uyghur, sebagai salah satu penumpasan paling berdarah dalam sejarah di zaman ini.
Tragedi itu tidak bisa hilang dari ingatan bangsa Uyghur. Ghulja adalah kota tempat deklarasi kemerdekaan Uyghur dan Republik Turkistan Timur yang didirikan pada 12 November 1944. Bagi warga Tionghoa, kota ini selalu menjadi daerah sensitif.
Tanggal 5 Februari 1997 atau 26 tahun yang lalu, demonstrasi damai yang dipimpin oleh Abduhelil Abdumejit pecah di Ghulja, setelah sebagian warga Uyghur menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan represif Cina.
Rezim melarang acara kebudayaan Meshrep serta turnamen sepak bola Uyghur, memindahkan secara paksa anak-anak Uyghur ke provinsi Cina daratan, dan membiarkan jaringan peredaran narkoba yang tersebar luas di wilayah tersebut.
Demonstrasi damai berakhir dengan pertumpahan darah akibat tindakan polisi dan tentara bersenjata Tiongkok; yang menggunakan senapan mesin, bom api, dan anjing polisi.
Rezim Cina melaporkan bahwa sembilan pengunjuk rasa tewas. Namun, para pengamat independen menilai korban berkisar antara 100 sampai 200 orang.
Selama dua minggu, kondisi darurat militer diumumkan, bandara dan stasiun bus ditutup, semua jalan utama ke kota diblokir, dan semua rumah di kota digeledah untuk menangkap ribuan pemuda Uyghur yang tak bersalah.

Pemimpin aksi damai, Abduhelil Abdumejit, dipenjara dan disiksa hingga meninggal. Foto: Twitter
Penjara dan pusat penahanan dengan ruang bawah tanah kecil yang dingin di wilayah itu dipenuhi oleh pemuda-pemuda Uyghur.
Semua pria yang ditangkap setelah kejadian itu dikumpulkan di lapangan terbuka di atas salju dan es, dipaksa berjalan tanpa alas kaki.
Kemudian tubuh mereka disemprot air sedingin es; yang menyebabkan jari tangan dan kaki mereka membeku, kemudian diamputasi. Beberapa bahkan membeku sampai mati.
Semua pemimpin demonstrasi diberi hukuman mati, dan pengunjuk rasa masih di penjara sampai hari ini setelah 26 tahun.
Setiap tahun, pada tanggal 5 Februari, warga Uyghur melakukan aksi protes di seluruh dunia untuk memperingati Pembantaian Ghulja dan berduka bagi mereka yang mengorbankan diri demi kebebasan bangsanya.
Sayangnya sampai hari ini, kejahatan dan genosida rezim komunis Cina terhadap warga Uyghur masih terus berlanjut. (Bitter Winter)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.