Ratusan Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan Pasca Gempa Turkiye-Suriah, Situasi Berat dan Sulit bagi Para Muhajirin 

14 September 2023, 10:56.

Seorang pria melihat kerusakan akibat gempa di negara bagian Kahramanmaras, Turkiye – 6 Februari 2023. Foto: Reuters 

TURKIYE (enabbaladi.net) –Salah Hasanu kehilangan pekerjaannya di perusahaan pangan al-Sabah, tempat dia bekerja selama tiga tahun, sebelum gempa berkekuatan 7,7 skala Richter melanda Turkiye selatan dan empat provinsi Suriah; yang memaksa bisnis itu ditutup. 

Salah bukan satu-satunya yang hidupnya berubah setelah gempa bumi dahsyat tanggal 6 Februari itu. Ratusan muhajirin Suriah seperti dirinya sangat kesulitan akibat rumah-rumah yang hancur; menyebabkan mereka harus tinggal di sembarang tempat atau berkumpul dengan lebih dari satu keluarga dalam satu rumah. 

Salah Hasanu, 50 tahun, kehilangan rumahnya di kota Antakya, Turkiye selatan, dalam gempa itu. Ia sekarang bekerja sendiri mendistribusikan persediaan makanan ke toko-toko dan restoran di Antakya dan ke negara bagian Gaziantep sepekan sekali. Hal yang berat dilakukan di usianya saat ini. 

Qusay al-Hassan, yang mengungsi ke Turkiye pada tahun 2013 untuk menghindari serangan-serangan rezim diktator Assad di Suriah utara, setelah gempa tersebut mendapati dirinya sebagai seseorang yang memulai kehidupan dari awal lagi setelah kehilangan rumah dan segala isinya. 

Setelah kehilangan toko pakaian wanita miliknya di Antakya, al-Hassan terpaksa bekerja berjam-jam sebagai tukang kayu, yang ia gambarkan sebagai profesi yang sulit. 

Al-Hassan mengungsi di rumah kerabatnya di negara bagian Konya setelah gempa bumi. Nilai sewa rumah di negara-negara yang terdampak gempa meningkat melebihi kapasitas sebagian besar muhajirin Suriah. 

Ditambah lagi persyaratan untuk mendata warga asing yang diberlakukan oleh Kementerian Dalam Negeri Turkiye di beberapa wilayah, yang meningkatkan tekanan terhadap mereka dan mendorong sebagian untuk mencari jalan keluar dari Turkiye ke negara suaka lainnya. 

Omar Kaka, 33 tahun, dan keluarganya tinggal di rumah seorang kerabat di negara bagian Bursa bersama 15 orang karena kehilangan rumah kontrakannya di negara bagian Antakya dan ketidakmampuannya untuk menyewa rumah sendiri. 

Kaka berpikir untuk kembali ke Suriah, namun kerabatnya memperingatkan dia untuk tidak melakukannya. Begitu pula teman-temannya yang kembali setelah gempa bumi, menekankan bahwa orang-orang di Suriah sedang mencari cara untuk meninggalkan negara tersebut dan ia memiliki hak lebih dengan berada di Turkiye. 

Dia mengatakan bahwa harga sewa terendah untuk sebuah rumah sederhana di Turkiye selatan saat ini tidak kurang dari 5.000 lira Turkiye (hampir 3 juta rupiah) per bulan, nominal yang tidak dapat dia peroleh saat ini karena kehilangan sumber mata pencaharian. 

Pekerjaannya sekarang di restoran ikan menambah kesulitan dalam hidupnya karena sangat berbeda dengan pekerjaan sebelumnya di bidang konstruksi. 

Adapun Abdullah, 52 tahun, lulusan Fakultas Ekonomi yang bekerja sebagai manajer keuangan dan administrasi di Suriah, mengungsi ke Turkiye bersama keluarganya pada tahun 2011 dan menetap di Kota Antakya karena letak geografisnya yang dekat dengan Suriah.  

Setelah gempa terjadi, ia pindah untuk tinggal di negara bagian Usak, tempat putranya belajar di Universitas Usak. 

Abdullah mengatakan bahwa dia memiliki toko kelontong yang dia sewa dari pemilik berkewarganegaraan Turkiye. Namun, toko tersebut hancur akibat gempa bumi bersama dengan rumah yang dia tinggali. 

Abdullah dan keluarganya, yang terdiri dari empat orang, memilih untuk tinggal di negara bagian Usak dan mencari pekerjaan yang dapat menghidupi keluarganya serta sesuai dengan usianya, karena sulit baginya untuk bekerja di bengkel maupun pabrik. 

658.000 Pekerja Terkena Dampaknya 

International Labor Organization (ILO) mengungkapkan dampak gempa bumi yang melanda Turkiye dan Suriah pada tanggal 6 Februari terhadap lapangan kerja. ILO menyerukan dukungan mendesak bagi mereka yang kehilangan mata pencaharian di Suriah dan Turkiye. 

Organisasi tersebut mengatakan dalam laporannya, yang dirilis tanggal 28 Maret, bahwa gempa bumi di Turkiye menyebabkan lebih dari 658.000 pekerja tidak dapat mencari nafkah. 

Jumlah muhajirin Suriah yang tinggal di daerah yang terdampak gempa adalah 1,7 juta orang. Sedikitnya 3.395.000 muhajirin Suriah tinggal di Turkiye berdasarkan dokumen perlindungan sementara, menurut statistik terbaru dari The Presidency of Migration Management (PMM) bulan Juni. (enabbaladi.net)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Direkrut dengan Berbagai Pendekatan, Tentara Anak Yaman Tercerabut dari Dunia Pendidikan 
Komisi Penyelidik: “Peperangan Panjang di Suriah Terus Memicu Peningkatan Kekerasan dan Kemerosotan Ekonomi”  »