Terima Kasih Allah, Merapi Mendekatkan Kami…

15 November 2010, 08:05.

Gunung Merapi Dipotret dari jarak sekitar 6 kilometer. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Berita foto misi kemanusiaan Sahabat Al-Aqsha di dekat Gunung Merapi

JOGJA, Ahad (Sahabatalaqsha.com): Tak terbayangkan oleh kita betapa susahnya hidup di dekat Gunung Merapi yang sedang “marah”. Namun, lewat ujian ini, Allah menggerakkan hati saudara-saudara kita di Palestina yang sedang dijajah dan diteror oleh Zionis, untuk ikut mengulurkan tangan membantu saudara-saudaranya di sekitar Gunung Merapi.

Sepanjang minggu lalu, Amirrul Iman dan M. Fanni Rahman serta kawan-kawan dari Sahabat Al-Aqsha bergabung dan bergerak bersama Relawan Masjid Jogja menyambung silaturrahim, menyampaikan amanah dari Palestina untuk saudara-saudara kita di desa-desa sekitar Gunung Merapi. Ini juga merupakan kerja bareng dengan BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia), Pesantren Masyarakat Jogja, dan penerbit buku best-seller Pro-U Media.

“Kita satu tubuh. Kalian sakit, kami juga ikut sakit, sebagaimana kalian juga merasakan sakitnya kami di bawah penjajahan ini,” kata Ziad Said Mahmud kepada Sahabat Al-Aqsha. Lelaki asal Gaza ini adalah Kordinator Bantuan Kemanusiaan Internasional untuk Palestina sekaligus direktur Al-Sarraa Foundation for Humanitarian Relief, yang merupakan mitra Sahabat Al-Aqsha untuk berbagai proyek bantuan kemanusiaan di Palestina.

Berikut ini laporan berupa sebagian foto-foto dari lokasi musibah.
Terima kasih ya Allah,
musibah ini telah mendekatkan hati kami
di Indonesia dan di Palestina
Kami ridha pada seluruh Keputusan-Mu…
* (PS/Sahabat Al-Aqsha)

“Ke Gaza siap! ke Merapi ayo!” Dani, relawan Sahabat Al-Aqsha. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Sawangan, wilayah Barat Merapi yang luluh lantak dan ditinggalkan para penghuni. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Dukuh Tiga, Hanif relawan Masjid Jogokariyan pelan-pelan menuntun si Mbah periksa kesehatan di masjid. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Dukuh Tiga, relawan yang tergabung Relawan Masjid sedang beramal shalih. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Dukuh Tiga, anak-anak yang masih bisa tersenyum. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Kaliurang, sekitar 20km dari Merapi, lahar dingin teronggok di sungai. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Sleman, Posko Relawan Masjid dengan daftar keperluan pengungsi: Nasi bungkus, bumbu dapur, jajan anak, handuk, pakaian dalam… Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Hardjito Warno (kaos putih), survivor kapal kemanusiaan Mavi Marmara, ikut juga bersama rekannya Agus (bermasker) dari KISPA bergabung dengan Relawan Masjid Jogja. “Kagak pake bendera-benderaan, ayo kerja!” kata lelaki yang biasa dipanggil Ditto ini. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Jogokariyan, rapat kordinasi Relawan Merapi dan Relawan Masjid-masjid se-Jogja, dipimpin oleh guru besar ilmu farmasi Prof. Mursyidi (memegang mike) dan Mas Jazir (berkaus hijau) sesepuh BKPRMI (Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia). Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Sawangan, di sebelah barat Merapi, kebun-kebun sayur yang menyuplai keperluan Daerah Istimewa Jogja mati “diserang” Merapi. Subhanallah. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, menyambung hati dengan salah seorang kepala dusun di Wonolelo. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, Dharma (kiri) membantu Indro, relawan Masjid Jogokariyan, memegang domba milik warga yang dibeli untuk qurban dengan sumbangan dari rakyat Palestina. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, tim relawan Masjid Jogja menurunkan sebagian amanah warga Palestina untuk warga setempat. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Sawangan, salah satu desa yang berubah warna jadi kelabu setelah tersiram abu vulkanik Merapi. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Windusajan, anak-anak taman pendidikan Al-Quran asik mendengarkan cerita Kang Puji, pelatih motivasi yang juga ketua Pesantren Masyarakat Jogja sekaligus pengusaha air minum kemasan. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Windusajan, lihatlah wajah calon-calon pejuang ini, mereka tetap tersenyum dalam kesusahan. Hari ini mereka menerima uang saku dari tangan Kang Puji, besok bagaimana? Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Windusajan, hari-hari kelabu ini dijalani dengan sabar oleh warga desa dengan terus bekerja menyelamatkan apa yang masih bisa. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, seorang ibu mengangkut dedaunan pisang yang masih bisa diselamatkan untuk makanan ternak. Foto: Amirrul Iman/Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, terima kasih dari anak-anak manis. “Di Palestina maupun di Jawa, yang menolong kita cuma satu: Allah!” begitu kata satu jari yang terangkat. Foto: Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, tim Relawan Masjid berdiri di depan rumah yang hancur. Foto: Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, siapa yang tidak gembira didatangi saudara ketika kesusahan? Lihat senyum Pak Tani yang berkaos biru itu, disemangati oleh Pak G (bertopi hitam), relawan Masjid Jogokariyan pemilik restoran khas Magelangan, dan Fanni, relawan Sahabat Al-Asha dan direktur Pro-U Media. “Tapi Pak Tani, rokok di tangan kiri itu dibuang saja, dan tak usah dihisap lagi selamanya…” Foto: Sahabat Al-Aqsha

Wonolelo, warga seusai pengajian di masjid yang baru saja dibersihkan dari abu vulkanik. Foto: Sahabat Al-Aqsha

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Kita Bergerak Terus!

« Ken O’Keefe dkk Dibebaskan di Yunani
Surat dari Masjidil Aqsha »