Para Petani Ini Bekerja di Bawah Bidikan Sniper Zionis

Audah Ibrahim petani Gaza ini mengairi kebunnya dibantu anaknya. foto: Sahabat Al-Aqsha

JALUR GAZA, Rabu (SahabatAlAqsha.com): Kemarin sore Tim Relawan Amanah Indonesia (SA2Gaza) diajak mengunjungi batas akhir Jalur Gaza di
sebelah timur ke sebuah desa bernama Juhrud Dik. Di desa ini para petani menggarap tanah menyabung nyawa karena sewaktu-waktu bisa
diserang oleh tentara-tentara zionis.

Saat mobil yang kita tumpangi mendekati desa para pemberani itu, tiba-tiba seorang penjuang Palestina yang mengemudikan mobil kami berkata, “Saudaraku sekalian, niatkan masuk ke desa ini untuk mendapatkan syahid fii Sabiilillah… jangan mengharapkan yang lain…” Seketika suasana di mobil kami jadi hening.

Di langit Juhrud Dik nampak sebuah pesawat balon tanpa awak milik zionis yang merekam semua peristiwa di bawahnya. Termasuk kedua mobil kami yang bergerak mendekat ke perbatasan antara Gaza dan Palestina yang dijajah zionis ‘Israel’.

Perbatasan Timur Jalur Gaza adalah garis membentang sepanjang sekitar 50 km dari utara ke selatan, dan dipagari oleh dua lapis pagar yang dialiri listrik bertegangan tinggi dan dikepung oleh menara-menara pengawas dan penembak jitu zionis.

Setiap tahun belasan petani ditembak mati oleh para serdadu zionis itu. Kemarin sore kami dengar kabar, pasukan zionis pun sempat beberapa menit masuk ke wilayah pertanian di timur yaitu di Khan Younis. Menghancurkan sebagian kebun petani Gaza.* (Sahabat Al-Aqsha)

Tim Relawan Amanah Indonesia berdiri di depan batas kawasan Palestina yang dijajah zionis ‘Israel’ di Juhrud Dik, Gaza Timur. foto: Sahabat Al-Aqsha

Tanah subur di Juhrud Dik ini sering dihujani zionis dengan bom, kebun-kebunnya dihancurkan. Tapi para petani Gaza tetap teguh bertahan di sini. “Sampai Masjidil Aqsha merdeka,” kata mereka. foto: Sahabat Al-Aqsha

Benda putih di langit Juhrud Dik itu balon pesawat pengintai tanpa awak milik zionis yang mengawasi batas-batas antara Gaza dan kawasan yang dijajah zionis, dilengkapi dengan kamera perekam. foto: Sahabat Al-Aqsha

Audah Ibrahim, petani gagah ini berkata, “Terima kasih sudah banyak membantu kami untuk pertanian. Tapi jangan lupa, bantu kami melawan penjajah. Supaya tanah suci ini merdeka seluruhnya!” foto: Sahabat Al-Aqsha

Panorama lahan pertanian subur di Juhrud Dik, sebelah timur Gaza, selalu membuat ngiler penjajah zionis. foto: Sahabat Al-Aqsha