7.000 Keluarga di Gaza Terkena Banjir, UNRWA: Hentikan Pengepungan Agar Gaza Bisa Pulih

16 December 2013, 09:05.
Para nelayan Palestina ikut membantu evakuasi korban banjir di Gaza, Jabalia, Rafah, dan Khan Younis dengan perahu mereka. Foto: Middle East Monitor

Para nelayan Palestina ikut membantu evakuasi korban banjir di Gaza, Jabalia, Rafah, dan Khan Younis dengan perahu mereka. Foto: Middle East Monitor

JALUR GAZA, Senin (Ma’anNews | MiddleEastMonitor): Jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat badai musim dingin menjadi dua orang pada hari Ahad (15/12). Cuaca buruk yang sudah berlangsung selama empat hari juga menyebabkan lebih dari 42.000 warga Gaza harus mengungsi keluar rumah mereka.

Kementerian Perumahan Gaza, Yousef Al-Ghareer, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa hampir 7.000 keluarga tidak bisa tinggal di rumah mereka dalam kondisi banjir ini. Pemerintah Gaza telah menempatkan 900 keluarga di 19 posko pengungsian, sementara sisanya mengungsi di rumah kawan dan kerabat. Lebih dari seratus orang juga terluka dalam bencana banjir di Jalur Gaza ini, meski sebagian besar merupakan luka ringan.

Jurubicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, menyatakan bahwa dua orang yang meninggal tersebut adalah Hamza Al-Amour (21 tahun) dan Mahmoud Farajallah (90 tahun). Al-Amour wafat karena sesak napas saat menghangatkan diri di dalam rumah dan Farajallah wafat terkena banjir.

Badai musim dingin ‘Alexa’ ini melumpuhkan seluruh Jalur Gaza karena seluruh jalan dan ratusan rumah terkena banjir. Jalan-jalan tampak kosong karena hanya digunakan untuk tim penyelamatan yang membantu warga. Para nelayan juga membantu mengevakuasi keluarga di Jalur Gaza, Jabalia, Rafah, dan Khan Younis yang terkena banjir dengan perahu mereka.

Tim tanggap darurat kesulitan bekerja karena krisis listrik dan bahan bakar, sehingga mereka tidak dapat memompa air keluar dari bangunan dan lain sebagainya. Meski pun demikian, jurubicara pasukan pertahanan sipil Gaza, Muhammad Al-Midna mengatakan bahwa tim tanggap darurat tersebut telah mengevakuasi 1.190 warga Gaza.

Jurubicara UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) Chris Gunnes mengatakan bahwa Gaza kini merupakan daerah bencana yang harus dibebaskan dari pengepungan ‘Israel’ agar dapat pulih. UNRWA menyatakan kepada reporter Ma’an News, “Masyarakat yang berada dalam pengepungan terlama sepanjang sejarah, harus dibebaskan dari penjajahan manusia ini agar dapat kembali pulih dari bencana.” * (Ma’an News | Middle East Monitor)

Brigade Al-Qassam menolong anak-anak yang menjadi korban banjir di Gaza. Foto: Brigade Al-Qassam

Brigade Al-Qassam menolong anak-anak yang menjadi korban banjir di Gaza. Foto: Brigade Al-Qassam

Foto: Brigade Al-Qassam

Banyak anak-anak dan bayi yang menjadi korban banjir dalam badai musim dingin di Gaza. Foto: Brigade Al-Qassam

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Mendobrak Tembok Gaza

« Foto Masjid Al-Aqsha Berselimut Salju
Musim Dingin Mencekam, Tahanan Palestina di Penjara ‘Israel’ Tidak Punya Selimut dan Penghangat »