Asosiasi Studi Amerika Boikot Institusi Akademik ‘Israel’
27 December 2013, 15:19.

Sekretaris Amerika Serikat, John Kerry; Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmud Abbas; dan Presiden ‘Israel’, Shimmon Peres; bersalaman di Yordania pada 26 Mei 2013. Foto: APA Images
NEW YORK, Senin (NYTimes | ElectronicIntifada | SahabatAlAqsha): Asosiasi Studi Amerika (ASA), sebuah organisasi pendidikan di Amerika mengumumkan bahwa mereka memboikot institusi akademik ‘Israel’. Organisasi dengan 5.000 anggota tersebut menyatakan bahwa mereka melakukan boikot akademik ini untuk mengakhiri pelanggaran hak asasi manusia rakyat Palestina oleh ‘Israel’.
Dewan nasional ASA menulis dalam rilis mereka, “Boikot ini adalah jawaban kami atas panggilan rakyat Palestina untuk mengakhiri penjajahan. Selama ini, institusi pendidikan ‘Israel’ tidak bertindak apa pun terhadap pemerintah mereka yang merenggut hak pendidikan rakyat Palestina, bahkan menghancurkan sekolah dan kampus di Palestina.”
Amerika Berperan dalam Penjajahan
Boikot akademik yang dilakukan ASA ini merupakan bagian dari kampanye BDS (Boikot, Divestasi, dan Sanksi) yang menunjukkan perlawanan atas kejahatan ‘Israel’. ASA juga menekankan bahwa Amerika Serikat berperan penting dalam penjajahan ‘Israel’ terhadap Palestina melalui bantuan keuangan dan militer, oleh karena itu ASA menyeru dunia internasional untuk menghentikan kerjasama dalam kejahatan ini.
ASA bukanlah organisasi pendidikan pertama yang memboikot institusi akademik ‘Israel’. Belum lama ini, universitas dan perusahaan ‘Israel’ mengalami krisis terkait peluang hilangnya 700 juta dolar Amerika dari program Persekutuan Eropa sejak dikeluarkannya peraturan baru yang melarang investasi di institusi ‘Israel’.
‘Israel’ Teror Anggota ASA
Pihak ‘Israel’ meluncurkan serangan balik atas boikot akademik tersebut dengan mengirim ribuan email yang menekan dan meneror anggota ASA. Claire Potter, seorang profesor di Universitas New Schoolmengatakan, “Sejak saya menyatakan ikut dalam pemboikotan institusi akademik ‘Israel’, saya menerima pesan mengancam dari para pendukung Zionisme. Mereka bahkan mengirim gambar Swastika dan Kamp Konsentrasi, seolah menuduh saya mendukung peristiwa Holocaust.”
Kontroversi Pernyataan Abbas
Di tengah bangkitnya boikot terhadap ‘Israel’, Pemimpin Otoritas Palestina, Mahmud Abbas, justru menentang boikot tersebut, “Kami mengajak setiap orang memboikot pemukiman hasil penjajahan ‘Israel’, karena penjajahan tersebut terjadi di wilayah kami. Tetapi kami tidak memboikot ‘Israel’ itu sendiri, karena kami punya hubungan dengan ‘Israel’.” Pernyataan Abbas dalam acara peringatan Nelson Mandela itu langsung dikecam oleh para aktivis Palestina dan Afrika Selatan.
Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang selama ini mendukung Mahmud Abbas langsung membantah, “PLO dan pemerintah Palestina tidak menentang BDS. Kami mendukung solidaritas internasional seperti BDS agar rakyat Palestina mendapatkan keadilan dan kebebasan.” * (NY Times | Electronic Intifada | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
