New York Times: ‘Ariel Sharon Sudah Hampir Mati’
2 January 2014, 06:24.

Ariel Sharon, bekas perdana menteri penjajah zionis israel yang sudah koma selama 8 tahun setelah stroke Januari 2006. foto: Guardian
AL-QUDS TERJAJAH, Kamis (New York Times | Sahabat Al-Aqsha): Ariel Sharon, bekas perdana menteri penjajah zionis israel yang koma selama hampir 8 tahun karena gagal ginjal, dilaporkan sudah hampir mati semalam (1/1).
Jurubicara rumah sakit yang merawat Sharon mengatakan kepada koresponden The New York Times, Jodi Rudoren, bahwa “ada keadaan medis yang memburuk.”
Semua sumber di rumah sakit itu tak ada yang mau disebut namanya. Menurut informasi yang terkumpul, memburuknya kondisi Sharon, 85 tahun, sudah terjadi sebulan terakhir ini. Selama dua minggu Sharon masuk ke perawatan intensif setelah sebuah operasi darurat. Sempat stabil, sebelum memburuk lagi sekarang.
“Nampaknya keadaan semakin buruk, tapi (kematiannya) belum akan terjadi dalam hitungan jam,” kata sumber lain yang mengetahui langsung kedaannya, juga tak mau disebut identitasnya.
Ariel Sharon, komandan militer penjajah zionis yang pernah memegang berbagai jabatan terpenting, mengalami stroke saat berada di puncak kekuasaannya. Sharon adalah arsitek pembangunan pemukiman ilegal Yahudi di Tepi Barat dan Al-Quds Timur.
Sharon juga yang memutuskan penarikan mundur seluruh pemukim Yahudi dan pasukan zionis dari Jalur Gaza tahun 2005. (klik: Gush Katif Contoh Sempurna Sebuah Futuhat)
Ia meninggalkan Partai Likud saat menjabat PM lalu membentuk partai tengah bernama Kadima.
Ariel Sharon koma, antara hidup dan mati, sejak Januari 2006. Masih bisa bernafas, tapi makan hanya lewat infus. Bulan September lalu, Sharon dioperasi untuk pemasangan saluran makanan baru.
Setahun lalu, para pakar zionis mengumumkan, bahwa mereka menemukan respon Sharon terhadap rangsangan-rangsangan dari luar ketika dilakukan scan otak. Mereka menganggap, itu artinya kemungkinan Sharon mampu mendengar dan memahami.
Menurut jurubicara rumah sakit Amir Marom, Sharon sempat dipulangkan ke komplek pertanian keluarga di Gurun Naqab (Negev) untuk berakhir pekan pada tahun 2010, namun menghabiskan seluruh 7,5 tahun komanya di Rumah Sakit Tel Hashomer di pinggir Tel Aviv.
Menurut berbagai sumber, anak-anak Sharon kemarin ada di rumah sakit saat keadaannya dikabarkan memburuk, demikian dilaporkan Isabel Kershner.* (NY Times | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
