Bantuan UNRWA Dilarang Masuk Yarmouk Lewat Gerbang yang Dikuasai Rezim

18 January 2014, 11:01.
Seorang bayi meninggal kelaparan di kamp pengungsi Yarmouk, Suriah, yang telah berbulan-bulan dikepung rezim Assad. Foto: Revolution Syria

Seorang bayi meninggal kelaparan di kamp pengungsi Yarmouk, Suriah, yang telah berbulan-bulan dikepung rezim Assad. Foto: Revolution Syria

DAMASKUS, Sabtu (Sahabat Al-Aqsha): Konvoi bantuan UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang diperuntukkan bagi pengungsi kamp Yarmouk, Damaskus tidak berhasil diantarkan kepada 20.000 pengungsi yang terperangkap di sana. Upaya mengantarkan bantuan pada 13 Januari lalu gagal karena rezim Assad di Suriah tidak membolehkan masuk lewat gerbang Utara yang mereka kuasai. Konvoi diarahkan ke gerbang yang dikawal pihak oposisi.

Pihak berwenang Suriah mengawal konvoi UNRWA dengan buldozer, sekaligus untuk membersihkan puing-puing yang menghalangi jalan. Akan tetapi, karena pemutaran rute konvoi bantuan dilakukan tanpa koordinasi sebelumnya, para penjaga kamp Yarmouk yang tidak mengetahui adanya konvoi bantuan langsung menembaki buldozer yang dikenali sebagai milik rezim Assad sebagai upaya pengamanan.

Peristiwa ini menyebabkan konvoi bantuan UNRWA untuk pengungsi kamp Yarmouk yang telah terkepung berbulan-bulan terpaksa memutar balik. Berikut adalah pernyataan jurubicara UNRWA, Chris Gunnes, yang disiarkan Electronic Intifada, terkait kejadian tersebut:

“Konvoi bantuan UNRWA untuk kamp pengungsi Yarmouk terdiri dari enam truk berisi makanan untuk 6.000 orang, 10.000 vaksin polio, dan perlengkapan medis. Pihak berwenang Suriah memberikan kami pengawalan keamanan yang memungkinkan kami mencapai titik pemeriksaan terakhir yang dikuasai pemerintah.

Ketika pihak berwenang Suriah memberi UNRWA izin untuk mengirimkan bantuan ke Yarmouk, mereka menyuruh UNRWA menggunakan gerbang di selatan Yarmouk. Pihak berwenang tidak mengizinkan UNRWA menggunakan gerbang utara dengan alasan keamanan yang sebenarnya justru lebih kecil risikonya karena dikuasai pemerintah.

Hal ini menyebabkan konvoi harus memutar 20 kilometer melewati area rawan konflik bersenjata yang terdapat banyak kelompok oposisi. Buldozer pihak pemerintah yang mengantar kami ke gerbang selatan Yarmouk ditembak dan dipaksa mundur. Tidak ada korban luka ataupun nyawa dari peristiwa ini, kendaraan konvoi pun tidak terkena tembakan satu pun.

Konvoi bantuan mengikuti arahan dari pihak berwenang untuk mundur dan kembali dengan selamat ke Kota Damaskus. Peristiwa ini sangat mengecewakan terutama bagi penduduk Yarmouk yang hidup dalam kondisi tidak manusiawi. UNRWA sedang menekan agar pihak berwenang berusaha lebih keras agar bantuan kemanusiaan bisa sampai ke kamp Yarmouk.” * (Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Suriah

« Keluarga Pengungsi Palestina di Suriah Keracunan Setelah Makan Kucing
‘Israel’ Serang Gaza Lagi, Empat Anak dan Satu Perempuan Palestina Terluka »