Gaza Dekati Negara-negara Arab, Zionis Buka-bukaan Rahasia
7 February 2014, 10:28.

Arsip foto 1 April 1996 ini menunjukkan PM zionis kala itu Shimon Peres (kini Presiden) menghadiahkan patung merpati perdamaian kepada Sultan Oman Sultan Qaboos bin Said El Said di Istana Salala. foto: Times of Israel
JALUR GAZA, Rabu (PIC | Middle East Monitor): Kementerian Luar Negeri Pemerintah Palestina di Gaza terus berupaya mengatasi pengepungan penjajah zionis ‘israel’ terhadap Gaza melalui hubungan formal dan langsung dengan berbagai negara.
“Kami mengatasi krisis dengan menciptakan hubungan resmi dengan asosiasi, lembaga, dan partai politik di berbagai negara seperti Al-Jazair, Yaman, Turki, dan negara-negara Arab lainnya,” kata Alaa Al-Bata, direktur di Kementerian Luar Negeri Palestina.
Lembaga-lembaga ini telah mengadakan beberapa pertemuan untuk menghentikan pengepungan di Jalur Gaza. Banyak negara Islam seperti Turki dan Malaysia terus berusaha menghentikan pengepungan di Gaza. Meski sudah menjalin hubungan kuat dengan negara-negara Arab tanpa perantara, Kementerian Luar Negeri Gaza masih kesulitan menjalin hubungan dengan negara-negara Eropa.
Batta menambahkan, delegasi solidaritas yang datang mengunjungi Gaza menurun drastis setelah gejolak Mesir. Hanya ada 11 rombongan delegasi yang terdiri dari 140 orang setelah akses menuju Gaza melalui Rafah dipersulit rezim Mesir. Sebelumnya, ada 207 rombongan delegasi yang terdiri dari 5.000 orang datang ke Gaza.
Pemerintah Gaza telah meminta otoritas Mesir untuk membuka akses Rafah bagi kasus kemanusiaan dan mahasiswa. Menurut Batta, ‘Israel’ adalah biang kerok ditutupnya lima gerbang perbatasan menuju Gaza.
Buka-bukaan
Bersamaan dengan gencarnya diplomasi Palestina mendekati berbagai pemimpin negara Arab, situs resmi militer ‘Israel’ menyiarkan sebuah laporan, di dalamnya badan intelijen ‘Israel’ Mossad menyatakan telah bekerja sama dengan sejumlah negara-negara Arab tentang isu keamanan, intelijen, dan militer. Menurut laporan tersebut, negara-negara yang bekerja sama adalah Bahrain, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Afghanistan, dan Azerbaijan.
Bahrain disebut bekerja sama dengan ‘Israel’ terkait informasi intelijen perihal organisasi Iran dan Palestina. Arab Saudi dikatakan bekerja sama dengan ‘Israel’ mengenai proyek nuklir Iran. Sementara negara-negara lain seperti Uni Emirat Arab, Moroko, Algeria, Azerbaijan, dan Afghanistan dilaporkan telah membeli perlengkapan militer dari ‘Israel’. Laporan tersebut menyatakan bahwa tujuan penjualan alat militer tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi ‘Israel’, tetapi juga untuk memata-matai negara lain seperti Iran. * (PIC | Middle East Monitor | Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.