Rakyat Palestina Tanam Seribu Pohon Zaitun

2 April 2014, 14:02.
Pada 19 Februari 2014 lalu, pemukim ekstremis juga menyerang kebun zaitun milik Palestina di Ramallah dan mencabut 700 bibit zaitun. Foto: IMEMC

Pada 19 Februari 2014 lalu, pemukim ekstremis juga menyerang kebun zaitun milik Palestina di Ramallah dan mencabut 700 bibit zaitun. Foto: IMEMC

JENIN, Rabu (IMEMC): Untuk menandai Hari Bumi Palestina, Komite Pertanian Palestina dan Pemerintah Kota ‘Arraba di Jenin, menanam 1.000 bibit zaitun di tanah yang sedang dalam ancaman penyitaan oleh ‘Israel’.

Hari Bumi memperingati kejadian pada 30 Maret 1976, ketika enam orang Palestina dibunuh dan ratusan lainnya terluka dan dipenjara oleh polisi penjajah zionis ‘Israel’. Sementara pohon zaitun merupakan simbol Palestina untuk ketabahan dan keterikatan pada tanah.

Walikota ‘Arraba, Rula Al-Sha’er, mengatakan bahwa penanaman bibit zaitun pada Senin (31/3) ini dimaksudkan untuk menguatkan ketahanan pangan Palestina.

Hal ini dianggap penting oleh Al-Sha’er mengingat pepohonan zaitun Palestina sering menjadi korban kejahatan penjajah zionis ‘Israel’. Dua hari sebelum penanaman seribu bibit zaitun itu pun, sebanyak 60 pohon zaitun di Husan ditumbangkan oleh pemukim penjajah ‘Israel’. Padahal pepohonan zaitun tersebut ditanam di lahan pribadi milik seorang Palestina.

Pada 19 Februari 2014 lalu, pemukim ekstremis juga menyerang kebun zaitun milik Palestina di Ramallah dan mencabut 700 bibit zaitun.

Kebencian pemukim ilegal Yahudi terhadap Palestina dinyatakan dalam berbagai bentuk, salah satunya mentarget pepohonan dan bibit zaitun Palestina di penjuru daerah. Terutama karena pohon zaitun mencerminkan ribuan tahun sejarah dan peradaban Palestina. Sejak tahun 1976, penjajah zionis telah menebang jutaan pohon zaitun milik rakyat Palestina. * (IMEMC)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pameran Lukisan Anak-anak Berkebutuhan Khusus di Gaza
Catatan Safar ke Bumi Syam bersama Sahabat Al-Aqsha »