Semakin Banyak Siswa yang Sakit, Sekolah di Yarmouk Ditutup

7 April 2014, 10:23.
Pengungsi di kamp Yarmouk mengantri bantuan dari UNRWA pada Januari lalu. Foto: UNRWA

Pengungsi di kamp Yarmouk mengantri bantuan dari UNRWA pada Januari lalu. Foto: UNRWA

DAMASKUS, Sabtu (Electronic Intifada): Januari 2014 lalu, para pengungsi Palestina di kamp Yarmouk, Suriah menarik perhatian dunia. Foto ribuan pengungsi mendesaki jalanan untuk mengantri bantuan makanan dari UNRWA (badan PBB untuk pengungsi Palestina) menjadi berita utama di mana-mana. Akan tetapi, tidak lama kemudian,  setelah tidak ada lagi kamera yang menyorot, kelaparan, kekerasan, dan penyakit kembali menyiksa para pengungsi Palestina di Yarmouk.

Kamp pengungsi Yarmouk di Damaskus pernah menjadi tempat tinggal terbesar bagi pengungsi Palestina di Suriah. Mereka adalah rakyat Palestina yang terusir dari tanah airnya karena penjajahan oleh zionis ‘Israel’, terutama saat terjadi pembantaian besar-besaran tahun 1948 dan 1967.

Pengepungan terhadap kamp Yarmouk mengakibatkan puluhan orang meninggal karena kelaparan dan penyakit. Kelas-kelas di sekolah darurat pun kini harus ditutup karena semakin banyak penyakit merebak. Ketiadaan layanan kesehatan, krisis makanan dan air bersih yang parah, dan akumulasi limbah yang tidak terurus menyebabkan sejumlah epidemi penyakit di Yarmouk.”Salah seorang murid kami tiba-tiba pingsan di kelas, kami membawanya ke rumah sakit dan ternyata anak tersebut menderita penyakit hepatitis,” kata Dr. Khalil Khalil, pendiri sekolah darurat di kamp Yarmouk. “Kami kemudian mengetes seluruh murid dan ditemukan setidaknya tujuh anak mengalami kasus yang sama. Ini penyakit yang menular sehingga kami harus menghentikan kelas.”

“Kekurangan obat-obatan menyebabkan semakin banyak penyakit menyebar dan tidak terobati, terutama di kalangan anak-anak,” kata Wissam Al-Ghoul, seorang pekerja kesehatan di rumah sakit lokal.

Sekitar 7.000 paket bantuan dari UNRWA pada Januari lalu diakui UNRWA hanya bagaikan setetes air di lautan karena kebutuhan para pengungsi jauh lebih besar. * (Electronic Intifada)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Suriah

« Catatan Safar ke Bumi Syam bersama Sahabat Al-Aqsha
Bayi 18 Bulan di Gaza Terluka Karena Serangan ‘Israel’ »