Sudah Sebulan, Krisis Air Mencekik Warga Palestina di Al-Quds
8 April 2014, 20:54.

Anak-anak Palestina mengantri air untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Arsip foto: Middle East Monitor
AL-QUDS TERJAJAH, Selasa (Middle East Monitor): Ribuan warga Palestina yang tinggal di kamp pengungsi Shuafat, Al-Quds Timur, telah hidup tanpa air mengalir selama lebih dari satu bulan. Ketiadaan air ini diakibatkan penjajah zionis ‘Israel’ mengalokasikan air yang tersedia ke pemukiman Yahudi ‘Israel’.
Menurut bagian yang mengatur air di ‘Israel’, sistem perairan yang ada di Al-Quds timur saat ini tidak dapat memenuhi kebutuhan penghuninya. Karena itu, penjajah zionis ‘Israel’ hanya mengalokasikannya untuk pemegang kewarganegaraan ‘Israel’.
Pengadilan penjajah zionis ‘Israel’ pun hanya memutuskan memberi waktu dua bulan bagi perusahaan air ‘Israel’ untuk mengatasi masalah ini. Tidak terlihat upaya menyegerakan mencari solusi krisis air ini, sehingga warga Palestina di kamp Shuafat harus terus hidup dalam kekeringan.
Untuk memenuhi kebutuhan air, rakyat Palestina terpaksa membeli air dalam kemasan. Kebutuhan dasar seperti menyikat gigi, mandi, dan mencuci baju menjadi sulit dipenuhi. Padahal, pemukim Yahudi di wilayah yang sama dapat menggunakan air untuk mengisi kolam renang dan mencuci dengan mesin. Para penjajah zionis ‘Israel’ tidak merasakan kekeringan yang dialami warga Palestina yang hanya berjarak beberapa meter dari mereka. Sebelum krisis air ini terjadi pun, rakyat Palestina hanya diizinkan menggunakan 17 liter air per hari sementara pemukim Yahudi ‘Israel’ dapat memakai air hingga 70 liter per hari. * (Middle East Monitor)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
