JALUR GAZA, Jum’at (IMEMC|Sahabat Al-Aqsha): Sumber medis Palestina melaporkan, serangan udara penjajah zionis ‘Israel’ telah membunuh 77 warga Palestina dan melukai lebih dari 541 orang. Dr. Ashraf Al-Qodra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan, pada Kamis kemarin, 19 warga Palestina terbunuh dan tiga di antaranya adalah anak-anak.

Dalam tiga hari penyerangan Operation Protective Edge ke Gaza, penjajah telah menghunjamkan 800 ton bom peledak dalam 750 serangan di penjuru Jalur Gaza. Ini berarti, penjajah meledakkan satu kilogram bom untuk setiap lima orang di Gaza, baik lelaki, perempuan, anak-anak, maupun bayi baru lahir.

Iyad Al-Buzm, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Gaza mengatakan, pihak Mesir telah membuka gerbang Rafah khusus untuk warga Palestina yang terluka dan kasus kemanusiaan lainnya. Penutupan gerbang Rafah yang berlarut-larut ini telah menjadikan kondisi di Gaza semakin parah. Ketika Presiden Muhammad Mursi masih memimpin Mesir, Mesir mengutuk serangan penjajah ‘Israel’ ke Gaza, bahkan mengirim perdana menteri ke Gaza untuk menunjukkan dukungan. Akan tetapi, setelah rezim militer melakukan kudeta, Mesir justru memperketat blokade Gaza dan menghancurkan terowongan-terowongan menuju Gaza.

Brigade Asy-Syahid ‘Izzuddin Al-Qassam telah memberi nama jihad ini sebagai Perang “Eaten Straw” yang berarti jerami atau dedaunan yang dimakan ulat-ulat. Ini adalah kalimat Allah dalam surah Al-Fiil ayat 5. Jadi, bagi Al-Qassam jihad ini kelanjutan dari Perang “Hijaratus Sijjil” (Batu-batu Neraka Sijjil) saat zionis menyerang Gaza pada November 2012. In syaa Allah, dengan pertolongan Allah dan kesabaran Gaza, zionis yang menyerang mereka akan menjadi eaten straw atau dedaunan dimakan ulat. (IMEMC|Sahabat Al-Aqsha)