Tanda Cinta Indonesia Untuk Tenaga Medis Gaza
26 July 2014, 15:57.
JALUR GAZA, Sabtu (Sahabat Al-Aqsha): Tenaga medis di Gaza telah bekerja tanpa henti selama 19 hari penjajah zionis ‘Israel’ menyerang jalur Gaza. Kehidupan mereka hanya berputar di bekerja, shalat, sahur, berbuka puasa, dan istirahat dengan waktu yang sangat minim. Bahkan seringkali mereka tidak sempat berbuka puasa saat sedang menolong korban yang datang ke rumah sakit. Salah satu contohnya adalah foto di atas, rekannya memberinya minum untuk berbuka karena kedua tangannya sibuk menolong korban terluka.
Padahal, menurut berita dari Reuters, sudah lebih dari tiga bulan para dokter dan tenaga medis lainnya tidak digaji. Bahkan sejak empat bulan sebelumnya pun mereka hanya menerima setengah dari jumlah gaji seharusnya. Krisis moneter dan permasalahan politik internal di Palestina menjadi penyebab krisis gaji ini. Akan tetapi, para tenaga medis tersebut tetap bekerja 24 jam dalam seminggu.
Salah seorang dokter di Gaza, Dr. Mohammed Belami, mengatakan, “Tentu saja kehidupan di rumah sakit sangatlah berat. Untuk makan di rumah sakit pun terasa sulit. Melihat keadaan para korban di rumah sakit akan membuatmu bersyukur karena masih dalam kondisi sehat.”
Alhamdulillah, Sahabat Al-Aqsha mengantarkan tanda cinta titipan masyarakat Indonesia untuk para pahlawan medis di Gaza ini. Meski sedikit dan tidak ada apa-apanya dibandingkan gaji mereka yang belum terbayarkan, tetapi ini bukti cinta. Senyum yang keluar dari wajah para dokter dan tenaga medis lainnya ini sungguh melegakan jiwa, senyum yang keluar dari jiwa-jiwa baja. Para pahlawan medis ini telah menginfakkan badan, tenaga, dan pikiran mereka bagi korban-korban kebiadaban penjajah zionis. Terima kasih atas dukungan Sahabat sekalian. Para relawan kami juga terus bergerak di bawah hujan bom di Gaza.Jazakumullahu ahsanil jaza. Kami mencintai kalian karena Allah.
Berikut adalah beberapa foto penyampaian amanah tersebut:
Foto-foto: Sahabat Al-Aqsha
* (Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.