Penjajah Zionis ‘Israel’ Memburu Warga Palestina Untuk Diserang
29 July 2014, 12:46.

Amir Shwiki dan Samer Mahfouz diserang belasan pemuda penjajah tanpa alasan dan dipukuli habis-habisan. Foto: Electronic Intifada
AL-QUDS TERJAJAH, Selasa (Electronic Intifada): Semua mata tertuju ke Gaza, terutama setelah korban meninggal akibat pengeboman tanpa ampun yang dilakukan penjajah zionis ‘Israel’ mencapai 1.000 orang. Akan tetapi, hal lain yang juga tidak boleh dilupakan dunia adalah kekerasan rasisme oleh penjajah kepada warga Palestina yang semakin menyebar di kota-kota lain di Palestina seperti Al-Quds Terjajah, Haifa, dan kota lainnya.
Salah satu contohnya adalah ketika Muhammad Abu Khudair (16 tahun) dibakar hingga meninggal oleh warga Yahudi penjajah dalam sebuah “pembunuhan balas dendam”. Istilah “balas dendam” ini adalah hasil hasutan seorang politisi ‘Israel’ yang mengakibatkan massa sayap kanan Yahudi berkeliaran di jalan untuk mencari dan menyerang orang-orang Arab.
Korban terbaru mereka adalah Amir Shwiki dan Samer Mahfouz, warga Palestina berusia 20 tahun. Shwiki dan Mahfouz berasal dari Beit Hannina di Al-Quds Terjajah. Kedua warga Palestina ini dipukuli hingga tak sadarkan diri pada Jum’at malam oleh pemuda-pemuda Yahudi ‘Israel’ dengan tongkat-tongkat besi dan bisbol.
“Seseorang pemuda ‘Israel’ mengatakan ‘Beri aku rokok’, lalu ketika aku jawab aku tidak punya, dia mendengar (dari aksenku) bahwa aku seorang Arab. Lalu dia pergi dan kembali bersama teman-temannya, mungkin sekitar 12 orang. Mereka memegang tongkat-tongkat besi dan memukuli kepala kami,” kata Mahfouz.
Polisi Penjajah Tidak Peduli
Minggu lalu di Haifa, seorang wakil walikota Arab dan putranya dipukuli secara brutal oleh segerombolan orang Yahudi yang meneriakkan “Kematian untuk Orang Arab!”. Polisi tidak melakukan apa pun untuk menghentikan serangan.
Selama ini, polisi penjajah selalu mengabaikan kejahatan yang dilakukan warga ‘Israel’ terhadap Palestina. Ketika Muhammad Abu Khudair hilang dan keluarga melaporkan ke polisi, polisi penjajah tidak langsung merespon. Bahkan mereka justru menyebar rumor palsu bahwa Abu Khudair dibunuh oleh keluarganya dalam rangka menutupi permasalahan seksualitasnya. Dua tuduhan palsu untuk menutupi kejahatan mereka.
Seruan Untuk Membantai Ibu-ibu Palestina
Seorang blogger ‘Israel, Elizabeth Tsurkov, melaporkan adanya seruan yang kini beredar di kalangan penjajah ketika mendengar lebih dari 200 anak Gaza telah dibunuh yakni: “Esok hari tidak akan ada sekolah di Gaza, karena tidak ada lagi anak Gaza yang tersisa.”
Anggota parlemen penjajah, Ayelet Shaked, baru-baru ini juga menyerukan pembantaian bagi ibu-ibu Palestina untuk mencegah mereka melahirkan “ular-ular kecil”.
Oleh karena itu, selain membantu menghentikan penghancuran dan pembantaian yang dilakukan penjajah terhadap Jalur Gaza, kekerasan rasisme yang semakin meningkat di penjuru Palestina, dari Asy-Syujaiyah hingga Qalandiya dan Al-Quds hingga Haifa, tetap perlu diperhatikan. * (Electronic Intifada|Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
