Terlalu Banyak Bom, Warga Gaza Berharap Malam Tidak Datang
31 July 2014, 11:07.

Foto: SMPalestine
JALUR GAZA, Kamis (SMPalestine): Foto di atas adalah warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka di Asy-Syujaiyyah, Kota Gaza, ke sekolah-sekolah PBB. Delapan hari setelah foto tersebut diambil, sebuah sekolah UNRWA (Badan PBB untuk pengungsi) dibom oleh penjajah zionis ‘Israel’. Setidaknya tiga rudal menghantam sekolah tersebut dan membunuh lima belas orang dan banyak di antaranya adalah anak-anak. Padahal UNRWA sudah 17 kali memberitahu titik koordinat posisi sekolah-sekolah mereka untuk memastikan penjajah tidak menyerang. Akan tetapi penjajah tidak peduli dan sudah enam sekolah UNRWA PBB diserang sejak 8 Juli 2014.
Dengan 44% Jalur Gaza sekarang menjadi tanah tidak bertuan karena merupakan area penyangga (buffer zone) penjajah dan ratusan ribu warga Gaza pergi ke pusat Kota Gaza untuk mengungsi. Mereka mencari perlindungan di sekolah-sekolah PBB, rumah sakit, dan gedung LSM. Akan tetapi, penjajah tetap menyerang gedung-gedung tersebut. Bahkan sudah 22 fasilitas kesehatan yang dihancurkan oleh tembakan penjajah dari udara dan darat.
Karena sudah tidak ada lagi tempat mengungsi yang aman, warga Palestina di Gaza pun semakin sulit untuk istirahat atau tidur. Suara dengung pesawat tanpa awak yang terdengar 24 jam. Dentuman bom yang terus menghantui warga dan membuat mereka terjaga sepanjang malam.
Anhar Aburamadan, berjuang keras menenangkan anak-anaknya melewati tiga serangan teramat besar dari penjajah selama beberapa tahun ini di Gaza. Ia bahkan menulis bahwa ia berharap malam tidak perlu datang karena justru di malam hari pengeboman semakin intens dilakukan penjajah. Karena mereka pun tidak bisa tidur di malam hari. Padahal saat ini karena kelelahan yang dirasakan sudah sangat ekstrim, selain bertahan hidup, tidur adalah sebuah prioritas utama bagi warga Gaza. * (SMPalestine|Sahabat Al-Aqsha)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
