Laporan Foto: Qurban Kita di Garis Depan Gaza, Palestina 1435
7 October 2014, 23:08.
JALUR GAZA, Selasa (Sahabat Al-Aqsha): Allahu Akbar wa Lillaahil Hamd.. Allah Maha Agung dan Semua Pujian hanya Milik-Nya.
Maha Suci Allah yang telah mensyariatkan Haji dan Berqurban bagi umat manusia yang taat kepada-Nya.
Maha Suci Allah yang telah mempersaudarakan rakyat Indonesia dan Palestina dengan Kalimat Tauhid: Laa ilaaha illa Allah, Muhammadan Rasulullah.
Lebih dari 1400 tahun sesudah Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa sallam menyempurnakan syariat qurban ini, kita mentaatinya di Indonesia, dan pada saat yang sama menyambung persaudaraan terbaik dengan Saudara-saudara kita. Mereka di Jalur Gaza yang sedang berada di Garis Depan Kehormatan Umat Islam sedunia.
Menurut Ketua Panitia “Qurban Garis Depan Palestina-Suriah 1435” Suwahya Tomi Janto, “Tahun ini Allah rezekikan kita menyiapkan 100 ekor domba di Jalur Gaza, dan 150 ekor domba di Suriah. Namun ada beberapa domba yang oleh Al-Sarraa Foundation disatukan menjadi sapi sebagai qurban.”
Dengan keikhlasan para pequrbannya, semoga Allah semakin ridha.
Abu Muhammad Ziad, Kordinator Relawan Al-Sarraa Foundation, menjelaskan, “Daging Qurban rakyat Indonesia lewat Sahabat Al-Aqsha, bersama titipan Qurban dari yayasan-yayasan lain baik di Indonesia, Malaysia, Libya, Mesir, Turki, Aljazair, kami sebarkan di hampir seluruh Jalur Gaza terutama yang tempo hari diserang penjajah. Jabaliya, Asy-Syuja’iyah, Khuza’ah, Khan Younis, Beit Lahiya, Beit Hanoun, Deiril Balah, Rafah. Dari Utara sampai Selatan hampir merata. Alhamdulillah.”
Melalui sambungan telepon, Ziad Said Mahmud, Direktur Al-Sarraa Foundation menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia karena terus menemani Saudara-saudaranya yang masih dikepung penjajah di Jalur Gaza.
“Kami merasakan ungkapan ‘Indonesia is Gaza’ yang disiarkan Sahabat Al-Aqsha betul-betul diwujudkan dalam gerak langkah yang ikhlas dan sungguh-sungguh,” kata Ziad Said Mahmud seraya menambahkan, “semoga semua kebaikan ini mengundang ridha dan berkah Allah yang melimpah-limpah bagi seluruh rakyat Indonesia.”
Allahumma Aamiin.
Ridha Allah yang melimpah itu sudah terasa sejak kemudahan-kemudahan Operasi Idul Adha ini. Menurut Ziad Said Mahmud, selama empat hari, puluhan orang terlibat menyebarkan daging-daging Qurban itu, bukan semata-mata kepada para dhuafa. “Allah luaskan berkahnya, ratusan keluarga para tawanan di penjara-penjara penjajah, keluarga para Syuhada, orang-orang yang luka dan terbaring sakit, para pengungsi, semua kebagian.”
Menurut Ziad Said Mahmud, seluruh relawan yang bekerja untuk Operasi Idul Adha ini sama sekali tidak dibayar. “Bahkan mereka mengikhlaskan mobil-mobil dan motor-motornya dikerahkan dengan bahan bakar yang mereka bayar sendiri.”
Bagi kita di Indonesia, kesediaan mereka yang dimuliakan Allah dengan Jihad Fii Sabiilillah, untuk menerima sedikit dari yang mampu kita kirimkan saja, sudah luar biasa rasanya. Semoga Allah ridha.* (Sahabat Al-Aqsha)
100 domba titipan rakyat Indonesia disembelih untuk mendapatkan ridha Allah di Jalur Gaza. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Persiapan. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Setiap bulunya adalah ridha Allah. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Diiringi niatan ikhlas dan doa-doa. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Semoga yang tidak banyak dari segi jumlah ini Allah nilai setinggi-tingginya karena kemurnian ikhlasnya. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Setiap qurban terdokumentasi nama pequrbannya. Amanah adalah amanah. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Semoga Allah terima. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Ribuan kilometer bukan lagi jarak, karena disatukan iman. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Darah dan dagingnya tetap di bumi, mutiara-mutiara Taqwanya melesat ke Arasy Allah. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Biarkan nama-nama itu diabsen oleh para Malaikat. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Biarkan berlian-berlian keikhlasan itu dipunguti para Malaikat, dan Taqwanya mencapai Allah. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Dikuliti. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Diproses dengan hati-hati. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Dipotong dan dibagi-bagi. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Diangkut satu demi satu. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Dirapikan agar mudah membagi-bagi. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Karena setiap kerat daging-daging amanah ini akan dimintai pertanggungjawabannya di Akhirat. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Salam untuk keluarga ya. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Jangan sampai jatuh. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Bilang kepada Ayah dan Ibu, ini dari keluarga kita di I-n-d-o-n-e-s-i-a. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Jangan lupa doakan keluarga kita di Indonesia ya Pak. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Maafkan ya, jadi harus antre. Tahun depan semua kami antar langsung ke rumah-rumah. Dengan izin Allah. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Cantik, mohon berkenan menerima ini ya.. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Kalau rumahnya dihancurkan penjajah Zionis..? Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Ya terpaksa disampaikan di pinggir jalan seperti ini.. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Maaf, jangan marah ya, karena dibagikan di jalan. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Indonesia itu jauh, kok masih ingat kita? Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Itu tandanya cinta… ya kan Dik? Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Terasa ‘kan Dik kalau kamu dicintai dari jauh? Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Aku tak faham apa arti tulisan ini, tapi aku tahu, ini bukan cinta sembarang cinta… Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Ya, ini cinta yang pernah menggetarkan dada Ibrahim saat menyayangi Ismail. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Ya, ini cinta yang disempurnakan tuntunannya oleh Rasulullah kita Penghulu para Nabi dan Rasul, keturunan terhebat Ibrahim dan Ismail. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Nggak usah ragu Dik, qurban ini dikirimkan dengan paket ikhlas 100%. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Dibungkus dengan kesungguh-sungguhan mengerjakannya. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Hari ini daging qurban, besok Allah kirimkan rumah pengganti lewat keluarga kita di Indonesia. In syaa Allah. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Juga sekolah-sekolah baru. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Juga pakaian-pakaian baru. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Bu, Allah muliakan Ibu dengan kesabaran dan wibawa baja di hadapan musuh raksasa. Rakyat Indonesia ingin belajar dari Ibu. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Adik-adik manis, minta Ibu di rumah masakkan daging ini yang enak ya. Dengan bumbu Bismillah dan Shalawat yang sempurna. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Dindaku yang mulia, ejalah ‘Indonesia’ di sela-sela dzikir dan doa-doamu. Supaya bergetar langit dan bumi yang melingkupi negeri itu, melimpahinya dengan berkah dari Pemilik Sejatinya. Agar terbatalkan kemungkinan bencana-bencana itu. Foto: Sahabat Al-Aqsha/Al-Sarraa Foundation
Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina - Mendobrak Tembok Gaza