Begini Modus Hancurkan Rumah dan Rampas Tanah Palestina

4 April 2015, 11:51.
Keluarga Amro berdiri di puing-puing rumah mereka yang hancur. Foto: ISM

Keluarga Amro berdiri di puing-puing rumah mereka yang hancur. Foto: ISM

AL-QUDS TERJAJAH, Jum’at (ISM): Nureddin Amro dan adiknya Sharif Amro, serta keluarganya terbangun pukul 5.30 pagi oleh ratusan tentara Zionis yang datang untuk merobohkan rumah mereka di kawasan Wadi Al-Joz, timur Al-Quds terjajah pada Selasa (31/3) lalu. Kedua lelaki itu buta.

Dua bersaudara itu tinggal dengan ibu mereka yang berusia 79 tahun dan sedang sakit, beserta istri dan anak-anak mereka. Nureddin memiliki tiga anak kecil. Sharif memiliki empat anak, semua di bawah usia 14 tahun.

Tentara Zionis mengacungkan senjata mereka melalui jendela rumah saat anak-anak masih tertidur, memutus listrik dan saluran telepon rumah tersebut.

“Kami sedang tidur. Mereka membanting pintu dan berteriak. Para tentara benar-benar mengepung sekitar rumah. Mereka membawa beberapa anjing dan pesawat. Benar-benar menakutkan,” kata Nureddin. “Tak ada pemberitahuan sebelumnya. Tak ada alasan yang diberikan. Mereka hanya mengumumkan bahwa mereka datang untuk merobohkan rumah dan mulai menghancurkannya saat kami masih berada di dalam rumah.”

Nureddin minta diberi waktu untuk pergi ke pengadilan atau pemerintah kota guna meminta penjelasan, namun para tentara menolak. Para tentara menyerang keluarga, menendang Sharif dan memukul semua orang, termasuk para wanita dan anak-anak.

“Mereka menyerang kami dan mengunci kami di salah satu kamar. Anak dan adik saya terluka. Mereka berada di rumah kami selama empat jam dan menghancurkan empat kamar dan taman. Mereka tidak memberi kami waktu untuk mengambil apapun dari kamar. Semua milik kami, hewan peliharaan anak-anak, kelinci dan ayam mereka terbunuh di bawah reruntuhan.”

Sharif, yang ditendang keras di bagian pergelangan kakinya oleh tentara Zionis kemudian dibawa ke rumah sakit.

Menurut Nureddin, tak ada surat perintah penghancuran rumah, walaupun sebelumnya memang ada aksi penghancuran rumah di kawasan tersebut. Beberapa bulan lalu mereka hanya menerima surat peringatan untuk membersihkan sampah kayu, kawat dan material lain yang ada di sekeliling rumah. Itu pun sudah mereka lakukan. Mereka telah membersihkannya seperti yang diminta Zionis.

Setelah rumah mereka dihancurkan, Nureddin dan adiknya tinggal bersama keluarga mereka di bagian rumah yang masih tersisa. Tak ada listrik, air, WC atau saluran telepon. Para tentara kembali ke rumah tersebut kemarin pagi (2/4) dan mengancam akan kembali lagi.

Nureddin merupakan pendiri dan kepala sekolah Siraj al-Quds, yakni sekolah khusus anak-anak tuna netra di Al-Quds. Sebuah lembaga internasional mengakuinya sebagai pemimpin yang berhasil melakukan pengembangan dan perubahan positif bagi masyarakat berkebutuhan khusus.

Selain menghancurkan kamar-kamar di rumah keluarga Amro, pasukan Zionis juga menghancurkan pagar di sekitar tanah milik keluarga Totah, begitu pula dengan kandang kuda, ayam dan anjing mereka. Para tentara juga memutus internet dan merusak saluran air keluarga tersebut. Ayah dari keluarga Totah dipukuli, diborgol dan ditangkap. Belakangan, barulah ia dibebaskan.

Otoritas Zionis telah mencaplok seluruh tanah dari kawasan Wadi Al-Joz untuk membangun permukiman ilegal Yahudi. Penduduk lokal menyatakan, merasa terancam atas aksi perluasan permukiman Yahudi itu. Warga menyatakan, “Zionis ingin menyingkirkan semua rumah di seluruh kawasan ini. Mereka ingin menguasai tanah kami ini hingga ke Kota Lama.” * (ISM | Sahabat Al-Aqsha)

Anggota keluarga Amro berkumpul di samping bagian bangunan rumah mereka yang masih tegak berdiri. Foto: ISM

Anggota keluarga Amro berkumpul di samping bagian bangunan rumah mereka yang masih tegak berdiri. Foto: ISM

Tanah keluarga Totah setelah pasukan Zionis menghancurkan sebuah pagar dan kandang hewan. Foto: ISM

Tanah keluarga Totah setelah pasukan Zionis menghancurkan sebuah pagar dan kandang hewan. Foto: ISM

Anak-anak keluarga Amro memanjat puing yang tersisa dari hancurnya empat kamar mereka. Foto: ISM

Anak-anak keluarga Amro memanjat puing-puing yang tersisa dari hancurnya empat kamar mereka. Foto: ISM

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Sepanjang Maret: Zionis Tebangi 1.350 Pohon Zaitun, Lukai Warga dan Hancurkan Rumah di Al-Khalil
Dalam Seminggu, Zionis Lukai 64 Warga Palestina »