Liga Arab Kenang Pembantaian Deir Yassin, Serukan Diakhirinya Penjajahan Zionis

13 April 2015, 20:14.
Foto: World Bulletin. Pembantaian warga Palestina di Deir Yassin adalah salah satu peristiwa yang paling penting dalam abad ke-20 sejarah Palestina dan ‘Israel’

Foto: World Bulletin. Pembantaian warga Palestina di Deir Yassin adalah salah satu peristiwa yang paling penting dalam abad ke-20 sejarah Palestina dan ‘Israel’

YOGYAKARTA, Senin (World Bulletin | Sahabat Al-Aqsha): Negara-negara Liga Arab menandai peringatan 67 tahun pembantaian di Deir Yassin, Palestina, dengan mendesak dunia internasional agar menekan Zionis untuk mengakhir penjajahannya atas Palestina. Harian Al-Ahram yang berbasis di Kairo memuat pernyataan Liga Arab hari Senin (6/4) bahwa rasisme dan terorisme Zionis ‘Israel’ tidak lagi bisa diterima.

Pembantaian Deir Yassin terjadi pada 9 April 1948 ketika pasukan paramiliter Zionis menyerang desa Deir Yassin dekat al-Quds terjajah dan menewaskan lebih dari 110 warga Palestina. Pembantaian ini menjadi salah satu peristiwa yang paling diingat dalam sejarah Palestina. Tak hanya karena besar serangan atau kebrutalannya. Pun, karena pembantaian ini adalah langkah awal Zionis untuk memberikan ‘negara’ bagi etnis Yahudi dari seluruh dunia dengan cara membumihanguskan dan meratakan dengan tanah 400 desa dan kota di Palestina, serta mengusir lebih dari 700.000 penduduk Palestina.

Liga Arab menuntut keterlibatan internasional untuk membangun ‘solusi dua negara’ menurut hukum internasional, serta mengakui hak-hak rakyat Palestina. Inisiatif ini juga menyerukan pembentukan sebuah negara Palestina merdeka yang mencakup Al-Quds Timur sebagai ibukota.* (World Bulletin | Sahabat Al-Aqsha/Bag)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Warga Palestina Tewas Tersetrum di Terowongan Perbatasan Rafah
Kemenangan Aksi Boikot: Perusahaan Perancis Rugi Miliaran Dolar Karena Terlibat dengan ‘Israel’ »