Pada Peringatan Hari Tahanan: 8.500 Tahanan Masih Dipenjarakan Israel
17 April 2010, 23:48.
Sahabatalaqsha.com -Palestina- Saat rakyat Palestina tengah memperingati Hari Tahanan Palestina hari ini, Sabtu 17 April, setidak-tidaknya 8.500 tahanan termasuk di dalamnya perempuan dan anak-anak dan sejumlah anggota legislatif dan pejabat Palestina, masih dipenjarakan oleh Israel di berbagai penjara, pusat-pusat interogasi dan kamp-kamp.
Pusat Pembela Tahanan dan Hak-Hak Asasi Manusia Palestina mengeluarkan sebuah press release pada hari Jum’at yang menyatakan bahwa Israel masih memenjarakan dan melanggar hak-hak dasar sekitar 8.500 tahanan, termasuk 340 anak-anak, 37 perempuan dan 1.600 tahanan yang sangat membutuhkan penanganan kesehatan segera.
Jumlah ini juga termasuk para pejabat Palestina yang dipilih, para legislator dan menteri.
Pusat Pembela Tahanan dan Hak-Hak Asasi Manusia menambahkan bahwa jumlah para tahanan Palestina yang meninggal dunia di penjara-penjara Israel akibat penyiksaan dan pengabaian penanganan kesehatan mencapai 196 tahanan.
Ada 340 anak-anak yang dipenjarakan Israel dan tidak diberikan hak-hak dasar mereka yang diatur dalam semua regulasi internasional dan Konvensi Jenewa IV.
Organisasi itu menjelaskan bahwa 16 orang legislator yang dipenjarakan Israel itu termasuk 13 yang berafiliasi dengan Hamas, 2 dengan Fatah dan Sekretaris Jendral PFLP, Ahmad Saadat, di samping mantan Menteri Urusan Tahanan palestina, Wasfy Qabha, dan pemimpin Fatah, Marwan Barghouti.
Termasuk yang masih dipenjarakan Israel adalah 37 orang perempuan dan 320 tahanan yang sudah dipenjarakan sejak lebih dari 25 tahun lalu.
Pusat Pembela Tahanan Palestina itu menyerukan semua institusi Palestina, negara-negara Arab dan regional serta organisasi-organisasi pembela hak-hak asasi manusia untuk lebih gencar menekan Israel supaya segera mengakhiri pelanggaran yang dilakukannya terhadap para tahanan dan keluarga mereka.
Hari Kamis lalu Abu Hammad, 30 tahun, tahanan palestina yang berasal dari Al-Ezariyya (Bethany) City, Al Quds Timur, meninggal dunia dalam sebuah sel isolasi di penjara Israel, Ehil-Be’er.
Abu Hammad yang seharusnya mendapatkan penanganan medis serius di rumah sakit tetapi otoritas penjara Israel itu malah mengurungnya dalam sel isolasi.
Banyak para tahanan Palestina yang meninggal dunia karena luka-luka yang diderita mereka akibat ditembak dan dianiaya polisi atau militer Israel, tetapi mereka tidak mendapatkan pengobatan serta penanganan medis sama sekali. imemc/ez.
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.

