Israel Bumi-ratakan Desa Badui Palestina

30 July 2010, 09:19.
Israel Membangun Pemukiman di atas Tanah Rakyat Palestina (Foto : PIC)

Israel Membangun Pemukiman di atas Tanah Rakyat Palestina (Foto : PIC)

Sahabatalaqsha.com – Selasa pagi, 27 Juli 2010 lalu, 1300 tentara Israel mengepung dan memaksa ratusan penduduk sebuah desa Badui di Gurun Pasir Najaf keluar sebelum kemudian menghancurkan seluruh rumah dan properti mereka hingga rata dengan tanah.

Sekitar 700 warga Badui Palestina itu menyaksikan perusakan dan penghancuran desa mereka. Pihak Zionis Israel beralasan, desa ini ilegal dan tidak dikenal oleh “pemerintahan” Israel.

Dr. Awad Abu Farikh, juru bicara sekaligus satu dari para warga desa itu, mengatakan penghancuran ini hanyalah langkah awal Israel mengusir 70.000 orang Palestina yang bertempat tinggal di 65 desa lain di gurun pasir Najaf atau Negev.

“Tapi kami tidak akan meninggalkan kampung kami dan kami akan membangun kembali rumah-rumah kami,” tekad Abu Farikh.

Pernyataan Abu Farikh ini langsung disambut oleh pihak Zionis Israel lewat jurubicara ILA (Israel Land Administration – Badan Pertanahan Israel) yang mengatakan bahwa Israel akan menghancurkan lagi setiap rumah yang dibangun kembali oleh penduduk desa.

Hanya satu hari setelah penghancuran dan pengusiran tersebut, Rabu 28 Juli 2010, sebuah suratkabar Yahudi membeberkan alasan perilaku biadab Israel tersebut. Dikabarkan Zionis Israel tengah merencanakan pembangunan rumah untuk sepuluh ribu keluarga Yahudi di Gurun Pasir Negev dan Galielee, di atas tanah yang adalah tempat bermukim rakyat Palestina sekarang.

Israel memang tengah merencanakan membangun ratusan unit-unit pemukiman baru orang Yahudi di berbagai daerah di Palestina, di antaranya Neve Ya’akov, Pisgat Ze’ev, dan Sheikh Jarrah. Sebanyak 309 pemukiman Yahudi akan dibangun di Neve Ya’akov, dan 24 unit akan dibangun di Pisgat Ze’ev. Israel pun merencanakan akan membangun 200 unit pemukiman di kawasan Sheikh Jarrah, termasuk di dalamnya pembangunan rumah Yahudi di tanah milik rumah keluarga Palestina, Mahmoud Al-Sa’au.

Al-Quds Media Center mengabarkan bahwa pemerintahan kota Zionis Israel juga berencana untuk membuka sebuah museum baru seluas 80.000 m² di atas tanah rakyat Palestina, di perkampungan Maleha. Pembangunan ini dibiayai oleh pemerintahan Israel dan para pendukung Zionisme internasional.

Zionis Israel, sampai saat berita ini diturunkan, masih terus melakukan perampasan terhadap tanah Palestina dan membangun unit-unit pemukiman untuk ‘rakyat’ Israel, tanpa menghiraukan teguran internasional atas tindakan mereka.

Dr. Yousef Mahmoud al-Mansi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Palestina, menyatakan bahwa rakyat Palestina, setiap harinya, terus menerus hidup di bawah ancaman pembangungan unit-unit pemukiman Yahudi baru, penghancuran rumah, pengasingan serta pengusiran. Mansi meminta masyarakat internasional untuk menekan Israel agar berhenti membangun unit-unit pemukiman baru di tanah Palestina, dan menghormati hukum-hukum internasional serta HAM.

Data Menteri Dalam Negeri Israel yang didapatkan Jerusalem Center for Social and Economic Rigths (JCSER) menyebutkan, Israel telah merampas hak tempat tinggal lebih dari 86.000 rakyat Palestina sejak 1967. Angka yang demikian besar ini pun, menurut Kepala JCSER, masih dipertanyakan validitasnya. Menurutnya angka perampasan hak tempat tinggal rakyat Palestina dari rumah-rumah mereka lebih tinggi lagi dari angka yang diberikan oleh Menteri Dalam Negeri Israel. (Dari berbagai sumber/NN/Sahabatalaqsha).

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Pemukim Yahudi Rampas Rumah Baru di Al Quds
Jet-Jet Israel Serang Gaza »