Rumah Sakit di Gaza Umumkan Keadaan Darurat
9 August 2010, 20:26.
Sahabatalaqsha.com -Gaza City- Rumah sakit di Gaza hari Ahad mengumumkan keadaan darurat menyusul terhentinya stasiun pembangkit listrik satu-satunya sehari sebelumnya.
Direktur pelayanan ambulans dan gawat darurat, Muawiyah Hassanein, memperingatkan potensi bencana kemanusiaan sebagai dampak dari ketiadaan listrik yang diakibatkan oleh tidak adanya BBM. Ia memperingatkan juga kemunduran yang parah di bidang pelayanan kesehatan, khususnya di rumah-rumah sakit anak-anak, bangsal-bangsal bersalin, ICU bagi pasien yang membutuhkan dialisis dan bayi-bayi prematur dalam inkubator.
“Sektor kesehatan bersandar pada generator…Jika listerik nya dihentikan walaupun hanya lima menit, akan menyebabkan puluhan olrang meninggal, termasuk anak-anak dan para pasien yang sedang kritis di ruang operasi,” ungkap Hassanein.
“Generator, yang biasa dipakai di Jalur Gaza karena pemadaman bergilir, membutuhkan pemeliharaan dan perawatan terus-menerus,” lanjutnya.
Hassanein menambahkan bahwa rumah-rumah sakit mulai menerima puluhan pasien sejak matinya listrik, karena di rumah mereka tidak bisa lagi menghidupkan mesin-mesin tabung oksigen dan peralatan medis lainnya.
Hassanein mengatakan bahwa sejak 2008, 142 orang penduduk Gaza meninggal dunia karena kecelakaan yang terkait dengan generator.
Tenaga pembangkit listrik terhenti beroperasi dikarenakan ketiadaan BBM. Di bawah “peraturan” baru pemerintah Gaza diharuskan mengumpulkan pembayaran rekening listrik dan mengirimnya secara tunai kepada Otoritas Palestina (Otoritas Mahmoud Abbas), yang uang itu kemudian dibayar ke Israel yang dari sana BBM dikirimkan.
Pihak PLN Gaza menyatakan bahwa mentri keuangan otoritas Palestina di Ramallah tidak menyetor pembayaran listrik Gaza ke Israel padahal para pejabat di Ramallah-lah yang mendesak pihak PLN Gaza agar lebih keras usahanya untuk mengumpulkan pembayaran rekening listrik.
Pemerintah Gaza menyebut angka pengangguran mencapai 50%, dan otoritas Palestina akan memotong 25% dari gaji penduduk Gaza. Dengan tindakan otoritas Palestina itu menjadi makin banyak faktor yang membuat hampir mustahil untuk bisa mengumpulkan pembayaran yang cukup supaya pembangkit listrik tetap beroperasi.
Ini untuk yang ketiga kalinya dalam tahun ini pembangkit listrik terpaksa tutup dikarenakan ketiadaan BBM. EZ/ Ma’an/ Sahabat Al-Aqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
