‘Kapal Yahudi ke Gaza’ Berlayar dari Cyprus

27 September 2010, 06:39.

JAKARTA, Senin (Sahabatalaqsha.com): Sebuah kapal kecil yang membawa delapan relawan Yahudi dari Israel, Eropa dan Amerika Serikat, dan dua orang wartawan kemarin meninggalkan pelabuhan Cyprus menuju pantai Gaza, dalam rangka menembus embargo Israel atas kawasan Palestina. Demikian dilaporkan oleh berbagai kantor berita dan media massa internasional.

Nama kapal itu Irene, siang kemarin berlayar dari pelabuhan Famagusta di kawasan utara kepulauan Cyprus yang dikuasai Turki (kawasan selatan dikuasai Yunani).

Di antara relawan itu Reuven Moskovitz, 82 tahun, seorang Yahudi yang tidak terbunuh saat terjadi pembantaian Yahudi oleh NAZI Jerman. Kepada wartawan AFP Moskovitz mengatakan, ia merasa terpanggil melakukan pelayaran yang diperkirakan memakan waktu 36 jam ini.

“Ini merupakan tugas suci bagi saya, sebagai seorang yang selamat dari pembantaian (NAZI), untuk memprotes penyiksaan, penindasan dan pemenjaraan begitu banyak orang di Gaza, termasuk diantaranya 800 ribu anak-anak,” kata Moskovitz.

Relawan lain Yonatan Shapira, seorang bekas tentara Israel, sekaligus anak buah kapal Irene yang berbendera Inggris itu. Shapira mengatakan, mereka tidak berharap terjadi bentrokan.

“Kami punya kebijakan non-kekerasan dan non-bentrokan,” kata pria Yahudi itu.

“Tapi kalau pasukan Israel menyetop kapal ini, kami tidak akan membantu mereka untuk membawanya ke Ashdod,” tegasnya. Ashdod pelabuhan yang dikuasai Israel, yang selalu dijadikan tempat menahan dan menginterogasi relawan berbagai negara yang mencoba masuk ke Gaza lewat laut.

Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak telah berkali-kali mengancam, pihaknya akan menghadang dan menangkap kapal manapun yang mendekati Gaza.

Menurut pernyataan resmi penyelenggara misi tersebut yang bernama “Yahudi untuk Keadilan Warga Palestina”, kapal Irene membawa muatan berbagai bantuan simbolik, berupa mainan anak-anak, buku-buku pelajaran sekolah, jaring untuk para nelayan Gaza, dan kaki palsu untuk rumah-rumah sakit Gaza.

Pernyataan resmi itu juga mengutip Richard Kuper, salah seorang anggota misi itu, bahwa “Kebijakan-kebijakan pemerintah Israel tidak didukung oleh semua orang Yahudi.” Kuper menyerukan agar, “…pemerintah dan rakyat dari seluruh penjuru dunia angkat bicara dan bertindak melawan penjajahan dan embargo ini.” (BA/Sahabat Al-Aqsha)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Presiden IHH: Laporan PBB Singkap Wajah Asli Israel
Setelah Disiksa, 22 Warga Dipindah ke Rumah Sakit »