Junta Militer Ancam Media yang Laporkan Jumlah Korban Jiwa Tak Sesuai Versi Rezim Myanmar

22 May 2023, 20:47.

Warga membawa jenazah korban Topan Mocha di dekat kamp Basara Rohingya di Sittwe, negara bagian Rakhine, Myanmar, 16 Mei 2023. (AFP) 

MYANMAR (RFA) – Junta militer Myanmar menyatakan bahwa “hanya” 100 warga Rohingya yang meninggal akibat Topan Mocha akhir pekan lalu–dan mengancam kantor berita yang menyebutkan angkanya lebih tinggi akan dituntut secara hukum. 

Laporan media bahwa lebih dari 400 orang tewas “tidak berdasar dan telah membuat takut masyarakat,” sebut pernyataan junta pada Jumat (19/5/2023). 

“Kami akan mengambil tindakan terhadap media tersebut menggunakan undang-undang yang ada.” 

Sementara itu, pemerintah bayangan Myanmar yang terdiri dari mantan anggota parlemen yang dikudeta militer tahun 2021, menyatakan jumlahnya justru 455–empat kali lebih tinggi dari angka junta. 

Badai besar yang melanda negara bagian Rakhine dan sebagian Bangladesh akhir pekan lalu, mengakibatkan banjir di desa-desa dan menghancurkan kamp-kamp pengungsian internal Rohingya. 

Kematian begitu banyak warga Rohingya adalah akibat dari standar hidup mereka yang buruk di kamp-kamp pengungsian internal, kata aktivis Rohingya. Banyak penduduk desa tidak diberi informasi yang benar tentang topan yang akan datang, kata mereka. 

Dua penduduk desa Rohingya mengatakan bahwa sulit untuk mengumpulkan setiap mayat yang hanyut ke laut setelah badai menghantam permukiman mereka.

Di daerah-daerah permukiman Rohingya, infrastruktur transportasi dan beberapa jaringan telepon tidak berfungsi. Juga masih ada wilayah yang belum mendapatkan makanan, obat-obatan, maupun tempat berlindung. (RFA)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Berhasil Selundupkan Sperma Keluar Penjara, 76 Tawanan Palestina Punya Anak
Bantah Pernyataan Mahmoud Abbas, Netanyahu Sengaja Rapat di Tembok Al-Buraq »