Israel Mulai Hancurkan Lagi Lahan-lahan Warga Palestina

2 October 2010, 08:42.

JAKARTA, Sabtu (Sahabatalaqsha.com): Buldozer-buldozer Israel kemarin, Jumat 1 Oktober, mulai beraksi lagi menghancurkan properti milik warga Palestina di dekat pemukiman Yahudi Teko’a, sebelah tenggara kota Bait Al-Lahm (Bethlehem), demikian diberitakan oleh Middle East Media Center.

Dimulainya kembali pengoperasian alat-alat berat untuk memperluas daerah pemukiman orang Yahudi – dengan cara merampasi lahan dan properti warga Palestina – ini dilakukan hanya selang sehari sesudah pertemuan antara Utusan Khusus Amerika Serikat George Mitchell dengan Otoritas Palestina pimpinan Mahmud Abbas.

Dalam pertemuan di Ramallah Kamis lalu itu, Abbas menyatakan bahwa kunci perundingan damai ada di tangan Israel. Kalau Israel mau memperpanjang freeze alias pembekuan pembangunan pemukiman-pemukiman bagi kaum Yahudi itu, maka pihaknya bersedia melanjutkan perundingan.

‘Perdana Menteri Israel’ Benyamin Netanyahu sendiri sudah menunjukkan sikap keras kepalanya dengan menolak memperpanjang ‘moratorium’ itu.

Pimpinan Kantor Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU Foreign Policy Chief) Catherine Ashton mengunjungi Al-Quds kemarin, Jumat 1 Oktober, dan bertemu dengan Mahmud Abbas, Netanyahu, Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad dan George Mitchell. Di ujung pertemuan itu, Ashton menyatakan bahwa pertemuan tidak menghasilkan kemajuan apa pun.

Ashton menggambarkan bahwa dia telah meminta perpanjangan pembekuan pembangunan pemukiman baru, namun “Saya menyesal, mereka (Israel) memilih untuk menolak (permintaan saya).”

“Semua pihak yang terlibat dalam proses ini sangat prihatin karena penghentian moratorium ini membahayakan kemungkinan tercapainya perdamaian dalam jangka panjang,” ujar Ashton sebagaimana dikutip Ma’an News Agency.

Hassan Bergia, seorang anggota Komite Rakyat Penentang Tembok Aneksasi dan Pemukiman Yahudi (the Popular Committee Against the Wall and Settlements), mengatakan kepada Kantor Berita Palestina, Wafa, bahwa para pemukim Yahudi telah mendirikan enam “karavan” di daerah Al-M’asha, bagian selatan Bethlehem, dalam proses pendirian pemukiman baru.

Menurut Hukum Internasional, pembangunan perumahan dengan tujuan memindahkan penduduk sebuah negara yang diduduki (dijajah), adalah ilegal.

Tindakan Israel ini dipertanyakan bahkan oleh organisasi-organisasi HAM Israel sendiri, seperti B’tselem, yang mendokumentasi ratusan kasus pelanggaran selama ‘pembekuan’ pembangunan kawasan itu. (EZ/ Sahabat Al-Aqsha)

Buldozer membongkari lahan dan properti warga Palestina. Foto: AnnaInTheMiddleEast.com

Buldozer membongkari lahan dan properti warga Palestina. Foto: AnnaInTheMiddleEast.com

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Mesir Tutup Lagi Terowongan Gaza
Remaja Palestina Luka Bakar Parah Akibat Gas Airmata Israel »