Kezaliman Rezim Suriah dan Sekutunya Terus Meluas, COI: “Terburuk Dalam Empat Tahun Terakhir” 

26 October 2023, 14:18.

Foto: Getty

SURIAH (The New Arab) – Kezaliman rezim diktator Assad dan sekutunya di Suriah berada pada titik terburuk dalam empat tahun terakhir, kata Ketua Commission of Inquiry (COI) PBB untuk Suriah, Selasa (24/10/2023). 

“Kita menyaksikan peningkatan korban terbesar di Suriah dalam empat tahun terakhir. Sekali lagi, tampaknya terjadi pengabaian total terhadap nyawa warga sipil,” sebut Paulo Pinheiro, Ketua COI, kepada Majelis Umum PBB. 

Pernyataan Pinheiro muncul ketika rezim diktator Suriah menggencarkan pengeboman di Suriah barat laut yang dikuasai oposisi selama tiga pekan terakhir. 

Rentetan serangan itu menyebabkan sedikitnya 200 warga sipil tewas dan terluka, serta hancurnya rumah sakit, masjid, maupun sekolah.  

Meski rezim Suriah dan Rusia telah mengebom wilayah itu secara konsisten sejak tahun 2018, para dokter dan tim penyelamat menggambarkan serangan udara akhir-akhir ini sebagai tindakan yang sangat brutal.  

“Cedera-cedera tersebut fatal dan mengerikan; luka-luka yang ditimbulkan menyebabkan amputasi anggota badan, pengangkatan mata, dan serangan panik pada perempuan, anak-anak, bahkan laki-laki,” ucap Dr. Mohammed al-Abrash, seorang dokter yang bekerja di Idlib.  

Sedikitnya tiga rumah sakit menjadi sasaran serangan rezim, selain infrastruktur sipil lainnya dan pasar tempat orang berkumpul.

“Yang berbeda kali ini adalah kenyataan bahwa tidak ada tempat yang aman lagi di Suriah. Penembakan menjadi sangat acak. Tidak ada kepastian kapan bom berikutnya atau serangan berikutnya akan terjadi,” jelas Dr. Mufaddal Hamadeh, Presiden Syria American Medical Society (SAMS).  

Selain korban sipil, pengeboman yang berkepanjangan di wilayah barat laut membuat kerja staf medis di lapangan melonjak, di mana banyak dari mereka harus bekerja dalam shift 24 jam yang sangat melelahkan.  

“Banyak dari kami kehilangan rumah, harta benda, bahkan anggota keluarga kami. Hal ini menyebabkan penderitaan psikologis parah yang tercermin dalam perilaku, kinerja, dan hubungan kami,” kata al-Abrash. (The New Arab)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Istri, Putra, Putri, dan Cucu Wartawan Al Jazeera Gaza Syahid dalam Serangan Udara ‘Israel’
Topan Tropis Tej Melanda Pesisir Al Ghaydah Yaman: Satu Orang Meninggal, Enam Belum Ditemukan  »