Mesin Radioterapi Dioperasikan di Afrin, Pasien Kanker Suriah Bisa Ikhtiar Berobat Lebih Dekat 

2 November 2023, 14:44.

Foto: Getty

SURIAH (The New Arab) – Para pasien kanker di Suriah barat laut baru saja mendapatkan dukungan yang penting.  

Sebuah mesin radioterapi telah disumbangkan ke Kota Afrin di Suriah, yang berarti mereka tidak perlu lagi melakukan perjalanan lebih dari 500 kilometer ke Turkiye untuk mendapat pengobatan yang dibutuhkan.  

“Bayangkan seorang pasien kanker harus menunggu dalam antrean di perbatasan Suriah, yang saya juga tidak tahu sampai berapa hari (ia harus menunggu di situ),” ucap Dr Mohammad Nahel Ghadri.  

Lalu, orang tersebut masuk ke dalam Turkiye dan melakukan perjalanan sejauh 500 atau 600 kilometer dengan bus. Dia menjalani sesi radioterapi dan kembali ke perbatasan, 500 atau 600 kilometer jauhnya. Dia pergi sendirian karena dia tidak diperbolehkan ditemani pengasuhnya. 

“Padahal, biasanya setelah seseorang menjalani sesi terapi, badannya akan kelelahan, sulit berjalan dan bergerak. Ada yang kelelahan fisik, ada yang kelelahan ekonomi. Bisa dibayangkan betapa sulitnya?” ujarnya.

Penjelasan Dr Mohammad Nahel Ghadri menggambarkan perjuangan besar pasien kanker di Suriah barat laut yang membutuhkan pengobatan radioterapi.

Akses lokal terhadap pengobatan kanker yang komprehensif–yang dapat dijangkau oleh sebagian besar warga di belahan lain dunia–adalah sebuah kemewahan bagi mereka yang berada di Suriah barat laut.  

Namun, secercah harapan muncul ketika Kota Afrin di Suriah bersiap menjadi tuan rumah untuk mesin radioterapi pertama di wilayah itu.  

Setelah bertahun-tahun melakukan kampanye dan advokasi dari gabungan PBB, pemerintah Turkiye, dan LSM (seperti Al-Ameen – di mana Dr Ghadri menjabat sebagai Direktur Regional Suriah), mesin tersebut tiba pada awal Oktober.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr Ghadri, pasien yang membutuhkan radioterapi bergantung pada rujukan lintas batas ke Turkiye untuk menerima serangkaian pengobatan.  

Antara 90 hingga 100 pasien melintasi perbatasan setiap pekannya, sebelum musibah gempa bumi besar terjadi di Turkiye dan Suriah barat laut yang menyebabkan ditutupnya sistem rujukan lintas batas ini, sampai berbulan-bulan. (The New Arab)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Diperkirakan Lebih dari 10.000 Keluarga Yaman Terdampak Topan Tej 
Adakah Jalan Selain Perang untuk Menghadapi Rencana Jahat Zionis ‘Israel’? »