Serdadu ‘Israel’ Serang, Telanjangi, Tutup Mata dan Interogasi Puluhan Orang yang Mengungsi di RS Al-Syifa

15 November 2023, 22:28.

(Al Jazeera) – Omar Zaqout, staf ruang gawat darurat di Rumah Sakit al-Syifa, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serdadu ‘Israel’ telah “menyekap dan secara brutal menyerang beberapa orang yang mengungsi di rumah sakit.”

Ada sekitar 30 orang dibawa keluar gedung, pakaiannya dilucuti. Mereka berada di halaman rumah sakit, dengan mata tertutup, dikelilingi oleh tiga tank. Ada satu tank tepat di depan unit gawat darurat yang menargetkan benda bergerak apa pun di dalam gedung tersebut.

Di dalam gedung operasi khusus, serdadu Zionis merobek semua partisi, menghancurkan semua dinding antar ruangan, pergi ke ruang bawah tanah, memanggil orang satu per satu dan menginterogasi mereka.

Penjajah Zionis menggunakan pengeras suara yang memerintahkan para pemuda untuk menyerahkan diri.

Serdadu ‘Israel’ meledakkan gudang obat-obatan dan peralatan medis di rumah sakit.

“Lebih dari 180 jenazah dalam kondisi buruk dan masih tergeletak di halaman rumah sakit,” ujar Omar. “Situasinya sangat mengerikan, suara tembakan terdengar di mana-mana di sekeliling rumah sakit.”

Tidak bisa memberi apa pun kepada pasien

Dr Ahmed El Mokhallalati, dokter di Rumah Sakit al-Syifa mengatakan, situasinya semakin mencekam; tank ‘Israel’ berada di dalam area rumah sakit dan di sekitar rumah sakit.

Sejak kemarin malam, telah terjadi penembakan, pengeboman, dan penyerangan yang terus-menerus dan agresif.

“Ini saat yang sangat menakutkan; ini adalah saat yang mengerikan bagi keluarga, warga sipil yang berlindung di rumah sakit bersama anak-anak mereka. Ini sangat buruk bagi staf yang merawat pasiennya dan pasien itu sendiri,” ujar Mokhallalati.

Selain itu, tidak ada air di rumah sakit sehingga kebersihan dasar orang yang pergi ke toilet menjadi sebuah tantangan.

Mokhallalati mengatakan, makanan dan air minum juga belum sampai ke rumah sakit selama enam hari dan tidak ada cara untuk mendapatkan apa pun di rumah sakit.

Di dalam rumah sakit, stasiun oksigen pun tidak berfungsi. “Situasi saat ini adalah sistem yang benar-benar runtuh, kami tidak dapat memberikan apa pun kepada pasien kami,” ujar Mokhallalati.

“Hal yang kami rasakan sangat mengejutkan dan yang buruk adalah seluruh dunia telah menyaksikan kejahatan ini dan melihat segala sesuatu yang terjadi di depan semua orang, tidak ada seorang pun yang menghentikannya, dan tidak ada seorang pun yang mengatakan dengan lantang bahwa hal ini tidak diperbolehkan,” tegas Mokhallalati.

Mokhallalati mempertanyakan peran komunitas dan organisasi internasional yang dibentuk untuk membantu dan mendukung sistem kesehatan di wilayah perang demi memastikan terpenuhinya kebutuhan kemanusiaan di wilayah perang pada masa perang.

“Kami semua berada di dalam gedung sekarang; kami bahkan tidak bisa memeriksa melalui jendela apa yang ada di luar, kami tidak bisa mendapatkan apa pun untuk dimakan atau diminum, kami tidak bisa memberikan apa pun kepada pasien kami, dan kami tidak bisa berpindah antar gedung sama sekali,” jelas Mokhallalati.

Mokhallalati mengatakan, tembakan ‘Israel’ telah memaksa staf medis untuk menjauh dari jendela demi keselamatan mereka.

“Segala jenis senjata digunakan di sekitar rumah sakit. Mereka menargetkan rumah sakit secara langsung. Kami berusaha menghindari berada di dekat jendela,” kata Mokhallalati. (Al Jazeera)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« RS Al-Syifa ‘Pusat Komando’ Hamas? Analis Mengejek Klaim ‘Israel’ Ini
PBB: Bahan Bakar Habis, Tidak Ada Air di Rafah dan Khan Younis »