Hamas: Keputusan Mengosongkan Penjara ‘Israel’ dari Ribuan Tawanan Palestina Sudah Final
4 December 2023, 10:07.

Foto: Brigade Al-Qassam
(The Cradle) – Wakil Kepala Biro Politik Hamas dan komandan Brigade al-Qassam Saleh al-Arouri, mengatakan kepada Al-Jazeera pada Sabtu (2/12/2023) bahwa gencatan senjata dan pembicaraan pembebasan tawanan dibatalkan, dan tidak akan ada negosiasi sampai “permusuhan berakhir.”
“Sejak awal, gerakan Hamas mengumumkan bahwa tawanan asing akan dibebaskan tanpa kompensasi, sandera anak-anak dan perempuan bukanlah target dan akan dibebaskan,” kata Arouri.
“Tawanan yang tersisa di tangan kami adalah serdadu dan mantan serdadu, dan tidak akan ada negosiasi mengenai mereka sampai permusuhan berakhir,” tambahnya.
Sebelum gencatan senjata gagal, Amerika Serikat (AS) telah berupaya memperluas cakupan pembebasan tawanan hingga mencakup pria dan personel militer ‘Israel’.
Arouri bersumpah bahwa “keputusan untuk mengosongkan penjara adalah final dan tidak dapat diubah.” Ia juga menegaskan bahwa kesepakatan apa pun di masa depan akan bergantung sepenuhnya pada pembebasan ribuan tawanan Palestina yang ditahan di ‘Israel’.
“Biarkan perang berjalan sebagaimana mestinya. Keputusan ini bersifat final. Kami tidak akan berkompromi.”
Pemimpin Hamas itu juga menggambarkan tujuan ‘Israel’ untuk menghancurkan Hamas sebagai “tidak dapat dicapai,” dan mengatakan bahwa ‘Israel’ harus melalui putaran pertempuran ini untuk mencapai tujuan tersebut.
Pernyataan Arouri ini muncul ketika pertempuran sengit kembali terjadi di Gaza, satu hari setelah gencatan senjata berakhir pada 1 Desember.
Para pejuang Brigade al-Qassam menargetkan lima kendaraan militer ‘Israel’ di sebelah timur kamp Deir al-Balah sekitar tengah hari tanggal 3 Desember, yang mengakibatkan “kehancuran total” pada tiga kendaraan tersebut, demikian al-Qassam mengumumkan kabar baik itu melalui saluran Telegram mereka.
Mereka juga “melikuidasi” sejumlah serdadu yang bersembunyi di dalam sebuah gedung di Beit Hanoun.
Brigade Qassam bertahan dengan tembakan roket terus-menerus, menargetkan pangkalan militer Raim dan permukiman Sderot di wilayah Gaza.
Sebelumnya, saluran Telegram kelompok perlawanan mengumumkan serangan terhadap kumpulan tentara di timur Deir al-Balah dan timur Khan Yunis dengan “peluru mortir kaliber berat.”
Brigade Quds (Jihad Islam Palestina) dan Brigade Abu Ali Mustafa (PFLP) juga terlibat dalam bentrokan di medan perang, menargetkan pasukan ‘Israel’ serta meluncurkan mortir dan roket. Malam sebelumnya terjadi serangan roket intensif yang ditembakkan ke Tel Aviv untuk pertama kalinya sejak 20 November.
Rekaman media sosial menunjukkan rudal pencegat Iron Dome gagal dan jatuh ke tanah.
“Serangan roket terbaru ke Tel Aviv dari Gaza utara adalah pesan untuk semua pihak,” kata anggota biro politik Hamas, Izzat al-Rishq, pada Sabtu (2/12/2023) malam.
“Roket diluncurkan dan pahlawan kita menghadapi penjajah dengan kekuatan penuh. Netanyahu dan pasukannya gagal mencapai tujuan militer apa pun dan akan terus gagal.” (The Cradle)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
