DCI-P: ‘Israel’ secara Sistematis Sekap dan Siksa Anak-anak Palestina di Gaza

24 August 2024, 16:35.

Dua bersaudara Abdulmumin (16) dan Ali D. ditahan dan disiksa oleh pasukan ‘Israel’ di Kota Gaza pada bulan Desember 2023. Foto: Milik keluarga/DCI-Palestine

(Middle East Monitor) – Pasukan ‘Israel’ secara sistematis menyekap dan menyiksa anak-anak Palestina di Jalur Gaza, termasuk menggunakan beberapa anak sebagai tameng manusia, menurut laporan yang dirilis oleh Defence for Children International-Palestine (DCI-P).

DCI-P menyelidiki kejadian selama serangan militer ‘Israel’ ke wilayah Al-Tuffah di Kota Gaza pada tanggal 27 Desember 2023, ketika pasukan penjajah menahan sedikitnya delapan anak Palestina dan menggunakan beberapa anak sebagai tameng manusia, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh kelompok hak asasi manusia itu. 

Pasukan ‘Israel’ menahan sekitar 50 warga Palestina, termasuk dua bersaudara Abdullah H. yang berusia 13 tahun dan Abdulrahman H. yang berusia 11 tahun, serta Karim S. yang berusia 12 tahun. Serdadu ‘Israel’ memaksa mereka untuk menanggalkan pakaian dan mengikat tangan mereka sebelum memaksa mereka berjalan di depan tank-tank ‘Israel’.

“Mereka menghina kami, menampar wajah saya, dan menendang perut dan pinggang saya. Saya hampir mati karena pemukulan itu,” kata Karim kepada DCI-P. “Kemudian mereka menyuruh kami berjalan di depan buldoser dan tank-tank di jalan-jalan sehingga kelompok perlawanan Palestina tidak akan menargetkan mereka.”

“Mereka melepaskan anjing-anjing kepada kami untuk menakut-nakuti kami. Serdadu memukuli kepala saya dan menelanjangi saya,” kata Abdulrahman kepada DCI-P. “Siapa pun yang meminta air atau perlu ke kamar mandi dipukuli dengan senapan.”

Sejak tahun 2000, DCI-P telah mencatat setidaknya 31 kasus di mana anak-anak Palestina digunakan oleh pasukan penjajah ‘Israel’ sebagai tameng manusia.

Selama penyerbuan yang sama di lingkungan Al-Tuffah, pasukan ‘Israel’ menahan sedikitnya lima anak Palestina lainnya, menurut dokumentasi yang dikumpulkan oleh DCI-P.

“Mereka memperlakukan kami seperti binatang, bukan manusia. Ketika mereka memasuki rumah kami, para serdadu berteriak dan menembakkan peluru ke mana-mana. Mereka membawa saya keluar dari rumah dan memerintahkan saya untuk membuka pakaian, lalu mereka mengikat dan menutup mata saya,” kata Mohammad S. yang berusia 16 tahun kepada DCI-P.

“Saya ditendang di wajah, dan bekasnya masih terlihat.”

Selama penyerbuan, setelah pasukan ‘Israel’ menghancurkan pintu rumahnya, sebuah drone ‘Israel’ memasuki rumah Mohammad dan mulai menembakkan peluru tajam. Mohammad ditahan oleh serdadu ‘Israel’.

Keluarganya diperintahkan untuk pergi ke Gaza selatan melalui Jalan Al-Rashid, dan kehilangan kontak dengan anak itu setelah pemisahan paksa sampai seorang tetangga memberi tahu mereka bahwa Mohammad dibebaskan dan mengungsi di Sekolah Kairo di Kota Gaza.

Selain menyerang anak-anak, serdadu penjajah memukul para ibu anak-anak itu dengan senapan di depan mereka, melepaskan anjing untuk menggigit para tawanan, dan menghina mereka dengan kata-kata kasar serta mengancam akan memperkosa mereka. “Saya mendengar mereka memberi tahu salah satu tawanan bahwa mereka akan melakukan sesuatu kepada istrinya, menyebutkan nama istrinya,” kata Ibrahim S. yang berusia 13 tahun.

Pasukan ‘Israel’ telah menyekap warga Palestina yang tidak diketahui jumlahnya, termasuk anak-anak, di berbagai pangkalan militer dan pusat penahanan ‘Israel’ sejak Oktober 2023. Nama-nama anak-anak, lokasi pastinya, keberadaan dan kondisi mereka juga tidak diketahui, yang menunjukkan bahwa ini adalah penghilangan paksa, yang merupakan “pelanggaran serius terhadap hukum internasional”.

DCI-P menjelaskan bahwa warga Palestina yang menjadi target ditahan berdasarkan Undang-Undang Kombatan yang Melanggar Hukum ‘Israel’ tahun 2002. “Undang-undang sipil ‘Israel’ ini mengizinkan negara untuk menahan ‘pejuang musuh’ untuk jangka waktu yang lama tanpa mengikuti prosedur hukum standar, dan menahan mereka tanpa memberi mereka status tawanan perang,” jelas DCI-P. (Middle East Monitor)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« Tawanan Palestina: ‘Para Interogator Menenggelamkan Kepala Saya ke dalam Toilet’ 
Bayi Gaza Terinfeksi Polio di Tengah Agresi Zionis: Kasus Perdana dalam 25 Tahun Terakhir  »