Kepala UGD RS Al-Aqsa: Perempuan dan Anak Paling Terdampak Serangan Penjajah, Alami Luka Bakar Tingkat Tiga
14 October 2024, 20:54.
GAZA (Al Jazeera) – Dr Fahd al-Haddad, kepala unit gawat darurat di Rumah Sakit Al-Aqsa, mengatakan sebagian besar korban dalam serangan brutal dan biadab penjajah zionis semalam adalah anak-anak dan perempuan dengan luka bakar tingkat tiga.
Bahkan banyak pasien yang terpaksa dirawat di lantai rumah sakit tersebut karena tak tersedianya lagi ruang untuk perawatan medis.
“Ini ketujuh kalinya terjadi serangan di dalam Rumah Sakit Al-Aqsa. Kami menerima sekira 50 orang yang terluka di unit gawat darurat. Kami membutuhkan unit luka bakar, yang sayangnya tidak tersedia di rumah sakit ini. Namun, kami mencoba yang terbaik untuk memberikan apa yang kami bisa untuk menyelamatkan nyawa mereka,” jelas al-Haddad.
Tanpa perawatan khusus, setidaknya lima pasien menghadapi komplikasi seperti sepsis dan kegagalan organ, lanjutnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Gaza mengutuk penargetan langsung terhadap rumah sakit di Deir el-Balah itu dalam serangan yang membunuh sedikitnya empat orang dan melukai puluhan lainnya.
Menurut kementerian tersebut, serangan biadab penjajah zionis laknatullah ini telah menyebabkan kebakaran besar di tenda-tenda pengungsian dan fasilitas rumah sakit.
Terdapat kasus-kasus serius di antara korban luka, di mana sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan yang menjadi pengungsi.
“Kami mengulangi seruan kami kepada lembaga-lembaga internasional dan PBB, serta pihak-pihak terkait untuk segera melakukan intervensi guna melindungi rumah sakit dan petugas kesehatan dari kebrutalan dan kejahatan penjajah (zionis).”
Gempur Sekolah al-Fouqa
Selain kawasan pengungsian di Rumah Sakit Al-Aqsa, badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangan biadab juga dilakukan “quadcopters” penjajah zionis laknatullah di sekitar Sekolah al-Fouqa yang menampung para pengungsi, di Gaza utara.
Tim penyelamat memindahkan para korban luka ke Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya.
Negara palsu “Israel” telah melakukan serangan militer besar-besaran di Gaza utara selama 10 hari terakhir, terutama terhadap kamp pengungsian Jabalia.
Secara keseluruhan – dalam sehari kemarin – serangan penjajah zionis laknatullah di wilayah kantong itu telah membunuh 62 orang dan melukai 220 lainnya, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.
Setidaknya 42.289 warga syahid dan 98.684 terluka sejak agresi genosida “Israel” dimulai pada bulan Oktober 2023.
Jumlah korban syahid akibat genosida selama setahun lebih di Gaza ini kemungkinan jauh lebih tinggi karena ribuan jenazah masih terkubur di bawah reruntuhan di seantero wilayah yang diblokade tersebut. (Al Jazeera)
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.
