Zionis Berlakukan Tahanan Rumah bagi Bocah-bocah Palestina Pelempar Batu

4 November 2010, 06:25.

JAKARTA, Kamis (Sahabatalaqsha.com): Kepolisian Zionis di Al-Quds Timur yang dijajah, telah memberlakukan denda sangat tinggi dan hukuman tahanan rumah terhadap anak-anak Palestina yang melemparkan batu-batu kepada berbagai kendaraan Yahudi dan Zionis yang lalu lalang di kawasan itu.

Ma’an News, mengutip harian Maariv, bahwa kepolisian Zionis sudah mencobakan ‘kebijakan’ baru itu selama beberapa pekan terakhir ini. Seorang perwira senior kepolisian Zionis menyatakan, tiga anak ditangkap di Silwan tetapi mahkamah kepolisian menolak memperpanjang penahanan mereka karena usia mereka yang masih muda.

Si perwira menyatakan, “Gagasannya sebenarnya sederhana, setiap anak yang ditangkap akan dibawa ke pengadilan untuk dikenai tahanan rumah sementara orangtua mereka akan disuruh membayar sejumlah uang ke pengadilan.”

Denda yang dikenakan kepada orangtua anak-anak yang ditangkap ini bisa mencapai 5000 shekel atau sekitar USD1400.

Sebagai bagian dari masa percobaan ‘kebijakan’ itu adalah dikenakannya hukuman tahanan rumah itu kepada Omran (atau Imran) Muhammad Mansour. Bocah berusia 12 tahun ini dikenali oleh pihak Zionis dari berita media massa sebagai satu dari tiga anak kawasan Silwan yang ditabrak dengan sengaja oleh pemimpin pemukim ilegal Yahudi David Be’eri ketika mereka melempari mobilnya dengan batu.

Dalam keadaan masih luka dan sakit, Omran ditangkap beberapa hari sesudah ditabrak, lalu digelandang dan diinterogasi selama 10 jam di tahanan isolasi. Omran dilepaskan sesudah orangtuanya membayar denda sebesar 2000 shekel (sekitar USD 560) dan menandatangani perjanjian akan membayar 10 ribu shekel uang jaminan.

Polisi undercover mengawasi daerah Silwan terus menerus untuk menangkap anak-anak yang diketahui melemparkan batu.

Senin kemarin, Menteri Urusan Tawanan di pemerintahan otoritas Palestina, Issa Qaraqe, mengungkapkan kasus dua anak Palestina berusia 13 tahun yang disiksa sesudah ditangkap oleh serdadu-serdadu Zionis dari rumah mereka di Tepi Barat.

Muhammad Mukhaimar dan Muhammad Radwan, siswa kelas enam dari Beit Ur At-Tahta, melaporkan bahwa para penjaga perbatasan Zionisitu menelanjangi dan mengurung mereka selama dua hari di kamar mandi rumah tahanan Petah Tikva dalam keadaan AC dinyalakan terus.

“Yang paling keterlaluan adalah kalau para serdadu itu ke kamar mandi, mereka lalu mengencingi kami, bukan kencing di toilet,” ujar Mukhaimar. Peristiwa itu sempat direkam oleh salah seorang serdadu.

Mukhaimar melaporkan dia juga digebuki dengan popor senapan selama masa penangkapannya. (OH/Sahabat Al-Aqsha)


Anak-anak yang berdemonstrasi akan menjadi target penangkapn tentara zionis. (Foto: ISM Palestine)

Update Kabar Al-Aqsha dan Palestina via Twitter @sahabatalaqsha
Berikan Infaq terbaik Anda. Klik di sini.


Posting ini berada dalam kategori : Kabar Al-Aqsha & Palestina

« ‘Orang Sakit Jiwa pun Ditembak!’
Menteri Zionis Siapkan ‘Kode Etik Zionisme’ »